b9

Mammografi Lebih Aman! Teknologi 3D Bantu Deteksi Kanker Payudara Lebih Dini

Mammografi Lebih Aman! Teknologi 3D Bantu Deteksi Kanker Payudara Lebih Dini

Ilustrasi:seorang mengoperasikan Mammomat B.briliant-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Mammografi hingga kini masih menjadi standar emas dalam skrining kanker payudara. Namun, sebagian masyarakat Indonesia masih menyimpan keraguan, salah satunya terkait anggapan bahwa prosedur ini berisiko memicu kanker akibat paparan radiasi.

Menjawab kekhawatiran tersebut, CEO MRCCC Siloam Hospitals Semanggi, dr. Edy Gunawan, MARS, mengatakan pentingnya skrining rutin bagi perempuan.

"Kami mengajak seluruh perempuan Indonesia agar tidak lagi menunda pemeriksaan kanker payudara. Harapannya, pengalaman yang sebelumnya menegangkan kini berubah menjadi lebih cepat, lembut, dan menenangkan. Setiap detik yang bisa diselamatkan berarti kesempatan hidup yang lebih besar," ujarnya dalam keterangan pers, Rabu 1 Oktober 2025.

BACA JUGA:Mungkinkah Hak Veto Dicabut dari DK PBB?

Secara medis, radiasi dari mammografi digital dua arah rata-rata hanya 0,4 mSv, jumlah yang setara dengan paparan alami lingkungan selama sekitar tujuh minggu.

Berdasarkan kajian Badan Nasional Akademi Sains Amerika Serikat (BEIR VII), risiko kanker akibat prosedur ini hanya sekitar 1-10 kasus per 100.000 perempuan. Angka tersebut dinilai sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi nyawa yang berhasil diselamatkan lewat deteksi dini.

Sebagai langkah inovatif, MRCCC Siloam Hospitals Semanggi berkolaborasi dengan Siemens Healthineers meluncurkan teknologi mammografi 3D terbaru Mammomat B.brilliant.

Alat ini mampu melakukan pemindaian hanya dalam waktu lima detik dengan sudut hingga 50 derajat, jauh lebih lebar dibandingkan teknologi sebelumnya. Hasilnya, gambar yang dihasilkan lebih tajam dan detail, sehingga meningkatkan akurasi diagnosis.

BACA JUGA:Kadispora Jambi Apresiasi Gubernur Cup Basketball 2025, Jadi Sarana Penjaringan Atlet Potensial

Khusus bagi perempuan Asia yang umumnya memiliki jaringan payudara lebih padat, teknologi 3D dengan sudut lebar sangat membantu. Selain menghasilkan lebih banyak citra, proses skrining juga berlangsung lebih nyaman dan aman, sekaligus mengurangi kecemasan pasien.

"Mammomat B.brilliant bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga bukti nyata komitmen kami untuk menghadirkan pengalaman medis yang lebih baik bagi pasien perempuan," tambah dr. Edy.

Survei American Journal of Roentgenology (AJR) turut memperkuat manfaat mammografi. Lebih dari 70 persen pasien meyakini bahwa manfaat mammografi jauh lebih besar dibandingkan risikonya.

Deteksi sejak dini terbukti meningkatkan angka kesembuhan secara signifikan, sekaligus menekan biaya pengobatan karena kanker belum berkembang ke tahap lanjut.

BACA JUGA:Waspada, Kesemutan Bisa Jadi Gejala Dini Kanker Tulang

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: