AWARDS
b9

5 Penyebab Lonjakan Gula Darah Selain Makanan, Nomor 3 Ternyata Tak Selalu Buruk

5 Penyebab Lonjakan Gula Darah Selain Makanan, Nomor 3 Ternyata Tak Selalu Buruk

Ilustrasi pemeriksaan gula darah-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Banyak orang mengira lonjakan gula darah hanya terjadi akibat mengonsumsi makanan berlebihan. Padahal, ada sejumlah faktor lain yang tidak berhubungan langsung dengan pola makan, namun dapat memicu peningkatan kadar gula dalam darah.

Dilansir dari The Indian Express, Dr. Pranav Ghody, Konsultan Endokrinologi dan Diabetologi di Rumah Sakit Wockhardt Mumbai, mengungkap sedikitnya lima pemicu lonjakan gula darah selain makanan: stres, kurang tidur, olahraga, infeksi, dan perubahan hormonal.

1. Stres

Saat stres, tubuh melepaskan hormon kortisol yang memicu hati mengeluarkan cadangan glukosa. Mekanisme ini memang bermanfaat dalam kondisi darurat untuk menjaga energi tubuh, namun jika stres terjadi setiap hari, kadar gula bisa melonjak secara berbahaya.

BACA JUGA:Merdeka Pendidikan: Mimpi Panjang yang Mulai Nyata

2. Kurang Tidur

Menurut Dr. Ghody, satu malam kurang tidur saja sudah cukup membuat tubuh menjadi lebih resisten terhadap insulin. Kondisi ini membuat glukosa bertahan lebih lama di aliran darah, dan jika terus berulang, dapat meningkatkan risiko gangguan gula darah jangka panjang.

3. Olahraga

Aktivitas fisik memicu tubuh melepaskan glukosa sebagai sumber energi cepat. Lonjakan ini sebenarnya normal dan justru baik jika olahraga dilakukan secara rutin, karena dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan membantu mengontrol gula darah.

BACA JUGA:Cemburu? Begini Cara Menghadapinya Berdasarkan Zodiak

4. Infeksi atau Penyakit

Saat tubuh melawan infeksi, sistem imun bekerja ekstra dan membutuhkan energi tambahan dalam bentuk glukosa. Kondisi ini menyebabkan gula darah meningkat hingga proses penyembuhan selesai.

5. Perubahan Hormonal

Fluktuasi hormon, terutama pada wanita saat menstruasi, perimenopause, atau menopause, dapat menurunkan sensitivitas insulin. Akibatnya, kadar gula darah menjadi tidak stabil.

Dr. Ghody menegaskan bahwa tidak semua lonjakan gula darah bersifat buruk. Misalnya saat olahraga atau sakit, peningkatan gula darah adalah mekanisme alami tubuh untuk mempertahankan energi. Namun, lonjakan akibat stres, kurang tidur, atau gangguan hormonal sebaiknya diantisipasi agar tidak menimbulkan komplikasi di kemudian hari.

Memahami berbagai pemicu ini menjadi langkah penting untuk mengelola gaya hidup dan menjaga kesehatan metabolisme tubuh.

 
 

 

 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: