AWARDS
b9

Jangan Sampai Salah! Ini Cara Benar Minum Teh Hijau agar Manfaatnya Maksimal

Jangan Sampai Salah! Ini Cara Benar Minum Teh Hijau agar Manfaatnya Maksimal

Teh Hijau Semakin Populer, Ini Waktu Terbaik untuk Minum dan Cara Maksimalkan Manfaatnya-freefik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dalam beberapa waktu terakhir, tren mengonsumsi teh hijau atau matcha kembali naik daun di kalangan masyarakat. Tak hanya dijadikan minuman, bahan ini bahkan mulai sering dimasukkan ke dalam aneka resep makanan dan camilan modern karena dianggap kaya manfaat.

Dikenal sebagai salah satu minuman paling sehat di dunia, teh hijau sarat dengan senyawa antioksidan alami yang disebut katekin, dengan jenis paling kuatnya adalah epigallocatechin gallate (EGCG). Senyawa ini berperan penting dalam melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas serta membantu mengurangi peradangan yang menjadi akar berbagai penyakit kronis.

Menurut situs Eating Well, teh hijau adalah minuman tanpa kalori dan tanpa gula, yang aman dikonsumsi kapan pun—baik pagi, siang, maupun malam—tergantung preferensi dan kebutuhan masing-masing orang.

Ahli gizi dan Direktur Ilmu Kesehatan Global di Lipton, Joy Dubost, Ph.D., RD, menyarankan konsumsi teh hijau dilakukan saat tubuh merasa nyaman. Meski begitu, pagi hari dinilai sebagai waktu yang paling optimal karena tubuh dalam kondisi perut kosong, sehingga penyerapan antioksidan menjadi lebih maksimal.

BACA JUGA:Sering Kembung Saat Haid? Simak Penyebabnya dan Tips Jitu Atasinya

BACA JUGA:Jasa Raharja Jambi dan Pegadaian Sinergi BUMN, Sepakat Tingkatkan Kepatuhan Bayar PKB dan SWDKLLJ

Namun, perlu diperhatikan bahwa mengonsumsi teh hijau terlalu dekat dengan waktu makan justru bisa mengurangi efektivitasnya. Pasalnya, nutrisi seperti protein, serat, dan mineral tertentu bisa ‘mengganggu’ penyerapan flavonoid, yakni senyawa penting yang terdapat dalam teh hijau.

Chrissy Arsenault, MBA, RDN, seorang ahli gizi dari Trainer Academy, menyarankan agar teh hijau diminum minimal dua jam sebelum atau sesudah makan. Ini untuk menghindari interaksi antara senyawa tanin dalam teh dengan zat besi dari makanan yang bisa menghambat penyerapan nutrisi penting tersebut.

Tanin, komponen alami dalam teh hijau, memiliki kecenderungan untuk berikatan dengan zat besi non-heme—jenis zat besi yang banyak ditemukan dalam makanan nabati—sehingga bisa membuat tubuh sulit menyerapnya. Ini bisa menjadi masalah serius bagi orang yang rentan terhadap anemia atau defisiensi zat besi.

Selain itu, meski teh hijau mengandung lebih sedikit kafein dibanding kopi, jumlahnya tetap cukup untuk mempengaruhi kualitas tidur, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap kafein. Jika ingin minum teh pada malam hari, sebaiknya pilih varian teh herbal bebas kafein seperti chamomile atau peppermint.

BACA JUGA:Baca! Ini Nama-nama 19 Pejabat Eselon II yang Dilantik Bupati Tanjab Timur Dillah Hikmah Sari

BACA JUGA:Green Financing BRI Terus Tumbuh di Tengah Transformasi Hijau Industri Perbankan

Untuk memaksimalkan manfaat teh hijau, hindari mencampurnya dengan produk susu, baik dari hewan maupun nabati seperti susu kedelai. Penambahan susu terbukti bisa menurunkan aktivitas antioksidan dalam teh.

Sebaliknya, memadukan teh hijau dengan makanan atau minuman kaya vitamin C seperti jeruk, stroberi, atau kiwi justru dapat meningkatkan penyerapan katekin oleh tubuh. Vitamin C membantu menjaga stabilitas senyawa tersebut selama proses pencernaan, sehingga manfaat yang diperoleh jadi lebih optimal.

Teh hijau bukan hanya tren semata, tapi juga punya manfaat besar bagi kesehatan tubuh jika dikonsumsi dengan benar. Pahami waktu terbaik untuk meminumnya, hindari pencampuran yang menurunkan khasiatnya, dan kombinasikan dengan makanan bergizi untuk hasil yang maksimal.

Jika Anda ingin mengadopsi gaya hidup sehat, menyesap secangkir teh hijau setiap hari bisa jadi langkah kecil dengan dampak besar.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: