b9

KPK Periksa Bos Sinarmas, Kasus Dugaan Investasi Fiktif Rp1 Triliun PT Taspen

KPK Periksa Bos Sinarmas, Kasus Dugaan Investasi Fiktif Rp1 Triliun PT Taspen

Jubir KPK, Budi Prasetyo-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus mendalami kasus dugaan investasi fiktif di PT Taspen yang merugikan negara hingga Rp 1 triliun.

Kali ini, lembaga anti rasuah tersebut memeriksa Julius Sanjaya, petinggi PT Sinarmas Sekuritas, sebagai saksi.

Julius yang menjabat sebagai direktur keuangan dan akuntansi PT Sinarmas Sekuritas hadir di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta pada Selasa tanggal 29 Juli 2025 sekitar pukul 10.18 WIB.

Pemeriksaan ini berkaitan dengan penyidikan terhadap korporasi PT Insight Investments Management (IIM) sebagai tersangka utama kasus korupsi investasi fiktif dana pensiun tersebut.

BACA JUGA:Dana Hibah Belum Turun, KONI Provinsi Jambi Tetap Solid Bekerja

Selain Julius, tiga saksi lain juga dijadwalkan diperiksa, yaitu, karyawan PT IIM Subarno, Head of Institutional KB Valbury Sekuritas Stephanus Adi Prasetyo, dan Head of Finance & Treasury PT KB Valbury Sekuritas Sarifudin Sitorus.

Sebelumnya, pada 15 Juli 2025, KPK juga telah meminta keterangan dari Komisaris Utama PT IIM Anak Agung Gde Wisnu Wardana. Pemeriksaan difokuskan pada langkah-langkah manajemen yang menyebabkan kerugian negara.

“Pemeriksaan terkait tindakan-tindakan korporasi yang berujung pada kerugian keuangan negara,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, dikutip beritasatu.com.

KPK menegaskan penyidikan ini merupakan pengembangan dari kasus besar yang sebelumnya menjerat eks Dirut PT Taspen Antonius Nicholas Stephanus Kosasih.

BACA JUGA:Wajib Dihindari, Yuk Kenali Kesalahan Umum saat Memasak Nasi

Kosasih didakwa bersama Eks Dirut PT IIM Ekiawan Heri Primaryanto, dalam kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp 1 triliun.

Dalam penggeledahan di dua lokasi, yakni Depok dan Cibinong, KPK menemukan barang bukti elektronik dan catatan transaksi keuangan yang menguatkan dugaan korupsi berjemaah tersebut.

Salah satu lokasi adalah kantor perusahaan KAS yang terkait erat dengan tersangka korporasi PT IIM.

“Bukti-bukti yang ditemukan sangat penting untuk mengungkap aliran dana dan peran masing-masing pihak,” tambah Budi.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: