BACA JUGA:Gagal Antar Garuda ke Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Masih Bungkam Soal Masa Depannya
Mereka menilai situasi ini menciptakan persaingan tidak sehat karena waktu tempuh dan biaya operasional mereka lebih besar dibanding maskapai China.
Departemen Perhubungan AS menegaskan bahwa kebijakan ini dimaksudkan untuk mengembalikan keseimbangan kompetitif dalam pasar penerbangan lintas Pasifik.
Pihaknya juga memberikan waktu 48 jam kepada maskapai China untuk menanggapi proposal tersebut sebelum keputusan final ditetapkan.
BACA JUGA:Hamas Nyatakan Sikap Terkait Proses Damai Gaza di Mesir
Bila disetujui, peraturan baru ini diperkirakan mulai diberlakukan pada November 2025. Maskapai yang terdampak di antaranya Air China, China Eastern, China Southern, dan Xiamen Airlines.
Perubahan jalur udara ini diyakini akan meningkatkan waktu tempuh serta biaya penerbangan bagi maskapai China di rute AS-China.