AWARDS
b9

Pemerintah Siapkan Aturan Baru Pertamina Bisa Impor Energi dari AS Tanpa Lelang

Pemerintah Siapkan Aturan Baru Pertamina Bisa Impor Energi dari AS Tanpa Lelang

Ilustrasi. Pemerintah menyiapkan Perpres yang memungkinkan Pertamina membeli energi dari perusahaan AS.-ist/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pemerintah tengah memfinalisasi kebijakan baru yang akan memberikan kewenangan bagi PT Pertamina untuk membeli energi dari perusahaan Amerika Serikat tanpa melalui mekanisme lelang. 

Opsi khusus tersebut sedang dimasukkan ke dalam rancangan Peraturan Presiden (Perpres) sebagai tindak lanjut dari pembahasan kesepakatan tarif resiprokal antara Indonesia dan Amerika Serikat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjelaskan bahwa kebijakan ini merupakan bagian dari paket imbal balik perdagangan yang sedang disusun bersama Washington. Menurutnya, fasilitas impor tanpa lelang hanya diberikan untuk perusahaan energi asal AS. 

"Karena ini bagian dari reciprocal tariff. Jadi ini hanya untuk perusahaan AS, tanpa bidding," kata Airlangga dalam konferensi pers 13th US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Senin 17 November 2025.

BACA JUGA:Simak! Ini yang Dilakukan Buwas Saat Datang ke Jambi

Airlangga menuturkan, negosiasi mengenai pembebasan tarif untuk sejumlah komoditas unggulan Indonesia sudah berada pada tahap akhir.

Hampir seluruh materi perjanjian telah dibahas dan disepakati kedua pihak, sehingga saat ini tim hanya menunggu finalisasi penyusunan legal drafting. 

"Sebetulnya hampir semua teks sudah kita bahas. Jadi kita juga sudah kirim dengan Amerika, tinggal finalisasi legal drafting-nya," ujarnya dalam keterangan resmi Kemenko Perekonomian.

Sejumlah komoditas yang tidak diproduksi Amerika Serikat dipastikan akan mendapat pembebasan tarif masuk, antara lain CPO, karet, teh, dan kopi.

BACA JUGA:Pemkot Jambi Data Jumlah Pedagang Pasar dan PKL

Sementara itu, pembahasan tarif untuk tekstil dan produk alas kaki masih berlangsung dan memerlukan pembicaraan lanjutan.

Dari sisi perdagangan, data nasional mencatat ekspor Indonesia ke AS mencapai 26,4 miliar dolar AS, sementara impor berada di level 12 miliar dolar AS.

Kondisi ini menempatkan Amerika Serikat pada posisi defisit perdagangan sekitar 14,4 miliar dolar AS, sedangkan menurut data Pemerintah AS defisit tercatat sekitar 18 miliar dolar AS.

Untuk menjaga keseimbangan perdagangan bilateral, kedua negara sedang menyiapkan sejumlah kesepakatan strategis. Di antaranya adalah rencana peningkatan impor energi Indonesia dari AS hingga 15 miliar dolar AS serta pembelian produk pertanian senilai 4,5 miliar dolar AS.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber:

Berita Terkait