China Resmikan Kapal Induk Fujian, Siap Saingi Armada Laut Amerika Serikat
Kapal Induk Fujian Milik China Resmi Beroperasi-Ist/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - China resmi mengoperasikan kapal induk terbarunya, Fujian, yang menjadi simbol penting dalam upaya modernisasi militer negara tersebut. Upacara peresmiannya digelar di pangkalan militer Sanya, Pulau Hainan, pada Rabu, 5 November 2025, dan dihadiri langsung oleh Presiden Xi Jinping.
Kapal induk Fujian (Type 003) ini menjadi yang pertama sepenuhnya dirancang serta dibangun di dalam negeri, menandai kemajuan besar dalam industri pertahanan maritim China.
Kehadiran Fujian menunjukkan ambisi Beijing untuk menyamai, bahkan menyaingi, kekuatan Angkatan Laut Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA: Menteri ATR/BPN : Sengketa Tanah JK di Makassar merupakan Kasus Lama, ATR/BPN Kini Fokus Berbenah
Berbeda dengan dua kapal induk pendahulunya, Liaoning dan Shandong, yang masih menggunakan sistem peluncuran ski-jump, Fujian telah mengadopsi Sistem Peluncuran Elektromagnetik (EMALS) teknologi canggih yang sejauh ini hanya dimiliki oleh kapal induk kelas Ford milik AS.
Sistem ini memberikan kendali peluncuran pesawat yang lebih akurat dan efisien dibandingkan sistem uap tradisional, memungkinkan pesawat lepas landas dengan muatan bahan bakar dan senjata lebih berat.
Dengan kemampuan tersebut, Fujian mampu mengoperasikan pesawat-pesawat modern seperti jet tempur siluman J-35 dan pesawat peringatan dini KJ-600. Menurut analis dari CSIS, Brian Hart, Fujian menandai "lompatan besar" dalam kemampuan militer laut China.
BACA JUGA:PT Sinar Sentosa Primatama Resmikan Tempat Uji Kompetensi ke-6 di Jambi
Langkah ini sejalan dengan target Presiden Xi untuk menjadikan militer China sepenuhnya modern pada 2035 dan menjadi kekuatan militer kelas dunia pada 2050.
Saat ini, secara jumlah, Angkatan Laut China telah melampaui AS dengan armada terbesar di dunia. Galangan kapal China juga dikenal mampu memproduksi kapal baru dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan kemampuan industri maritim AS.
Meski demikian, AS masih unggul dalam hal teknologi dan daya jangkau karena memiliki 11 kapal induk bertenaga nuklir, sementara Fujian masih menggunakan bahan bakar konvensional, sehingga membutuhkan pengisian ulang di laut atau pelabuhan.
BACA JUGA:Sapu Bersih Impor Pakaian Bekas
Para pengamat menilai pengoperasian Fujian menunjukkan tekad Beijing untuk memperkuat pengaruhnya di kawasan Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Laut Kuning, yang termasuk dalam wilayah strategis Rantai Pulau Pertama.
Lebih jauh, China juga berupaya memperluas jangkauannya hingga ke Rantai Pulau Kedua di Samudra Pasifik, di mana AS memiliki pangkalan penting seperti di Guam.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




