JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Amerika Serikat dikabarkan akan menempatkan pasukannya di salah satu pangkalan militer Israel untuk memantau pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza, Palestina.
Langkah ini menjadi bagian dari upaya internasional dalam memastikan komitmen Israel terhadap kesepakatan yang baru disetujui.
Menurut laporan Kanal 12 Israel, sedikitnya 200 tentara AS akan segera beroperasi di Pangkalan Udara Hatzor, yang terletak di wilayah selatan Israel.
Mereka akan menjadi bagian dari satuan tugas pemantau gencatan senjata yang dibentuk atas koordinasi Washington dan Tel Aviv.
BACA JUGA:Wah! Gencatan Senjata Berbuah Nyata, Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuki Gaza
Hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak pemerintah AS maupun otoritas Israel terkait laporan tersebut.
Seorang pejabat keamanan Israel mengatakan kepada media setempat bahwa penarikan pasukan Israel dari Gaza belum menjadi agenda pembahasan saat ini.
Meski begitu, utusan khusus Presiden AS Donald Trump, Steve Witkoff, disebut telah mulai menyusun rencana strategis untuk penarikan bertahap pasukan Israel bersama timnya.
Dalam unggahan di platform X pada Sabtu, Witkoff menulis bahwa ia bersama Komandan Komando Pusat AS (CENTCOM), Laksamana Bradley Cooper, serta menantu Trump, Jared Kushner, telah mengunjungi Gaza "untuk memverifikasi kepatuhan Israel terhadap Fase I kesepakatan."
BACA JUGA:Hamas Nyatakan Sikap Terkait Proses Damai Gaza di Mesir
Kunjungan itu sekaligus bertujuan meninjau lokasi penempatan pasukan multinasional yang akan terdiri dari tentara dari negara-negara Islam, Arab, dan Eropa.
Pasukan tersebut nantinya akan ditempatkan di antara kawasan perkotaan yang telah ditinggalkan pasukan Israel dan perbatasan Gaza-Israel, sebagai bagian dari misi stabilisasi pascaperang.
Kanal 12 melaporkan bahwa, "Sesuai kesepakatan, tentara Israel tidak akan melakukan penarikan tambahan sampai Pasukan Stabilisasi Internasional memasuki Gaza," seraya menambahkan bahwa pengerahan pasukan ini diperkirakan memakan waktu beberapa pekan untuk terealisasi.
BACA JUGA:Trump Tanggapi Positif Gencatan Senjata Gaza, Puji Upaya Arab Saudi dan Indonesia
Rencana pembentukan pasukan multinasional itu akan menjadi agenda utama dalam KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh di Mesir pada Senin mendatang.