Trump Tanggapi Positif Gencatan Senjata Gaza, Puji Upaya Arab Saudi dan Indonesia

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyampaikan apresiasi besar kepada sejumlah negara Arab dan Muslim, termasuk Indonesia, setelah tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Hamas dan Israel.

Pernyataan tersebut disampaikan Trump pada Rabu, 8 Oktober 2025 waktu setempat, bertepatan dengan pengumuman resmi tahap pertama rencana perdamaian Gaza yang diinisiasinya.

Rencana gencatan senjata itu terdiri dari 20 poin utama.

Beberapa di antaranya mencakup pembebasan seluruh sandera Israel dengan imbalan pembebasan sekitar 2.000 tahanan Palestina, penghentian permanen operasi militer, serta penarikan pasukan Israel sepenuhnya dari Jalur Gaza.

BACA JUGA:Ledakan Dahsyat Guncang Pabrik Bahan Peledak Militer AS, Korban Jiwa Berjatuhan

Tahap selanjutnya akan berfokus pada pembentukan pemerintahan baru di Gaza tanpa keterlibatan Hamas, membentuk pasukan keamanan gabungan yang terdiri atas warga Palestina dan perwakilan negara-negara Arab dan Muslim, serta melucuti senjata kelompok Hamas.

Trump menegaskan bahwa kesepakatan tersebut juga mencakup pembebasan seluruh sandera yang masih ditahan di Gaza.

Ia menyebut prosesnya tidak mudah karena beberapa sandera diketahui telah meninggal dunia.

BACA JUGA:Indonesia Gagal ke Piala Dunia 2026, Ketua Umum PSSI Minta Maaf

Trump menjelaskan, jenazah para korban menjadi tantangan tersendiri karena sulit ditemukan, namun ia berjanji akan melakukan upaya terbaik untuk menanganinya.

Terkait rekonstruksi Gaza pasca gencatan senjata, Trump mengatakan negara-negara kaya di kawasan Timur Tengah akan berkontribusi besar dalam membangun kembali wilayah tersebut.

Ia menekankan bahwa dukungan finansial dari negara-negara tersebut akan membawa dampak signifikan bagi pemulihan Gaza.

BACA JUGA:Letda Fauzy Ahmad Sulkarnain, Perwira TNI Muda Asal Pangkep, Gugur Saat Tugas di Kiwirok

Dalam pernyataannya dalam Anadolu Agency, Trump menyampaikan terima kasih kepada para pemimpin Qatar, Mesir, Arab Saudi, Yordania, Turki, dan Indonesia yang turut berperan aktif dalam proses perdamaian tersebut.

Sumber: