Dalam hal ini, meskipun harga barang lebih rendah, daya beli masyarakat sebenarnya menurun.
BACA JUGA:Hasil Liga Champions: Aston Villa Bantai Club Brugge 3-1, Gol Bunuh Diri Jadi Penentu!
Hal itu baru soal deflasi, lalu ada juga momok yang menakutkan, yaitu soal inflasi. Tapi bagaimana trend inflasi di bulan Ramadhan tahun ini baru akan diumumkan pada 1 April mendatang
Komoditas yang permintaannya tinggi dan harganya sering naik di bulan Ramadan antara lain daging ayam ras. Termasuk tarif angkutan udara, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, beras dan emas perhiasan.
Dilapangan, harga sejumlah komoditas mulai merangkak naik pada awal bulan suci Ramadhan 1446 Hijriah tahun 2025 Masehi di berbagai daerah yang ada di Provinsi Jambi.
Berdasarkan data pada laman resmi Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI, update, 2 Maret 2025. Tampak beberapa daerah yang ada di Provinsi Jambi terjadi kesenjangan harga atau disparitas harga.
BACA JUGA:Hasil Liga Champions: Real Madrid Bungkam Atletico 2-1, Simak Jalannya Pertandingan!
BACA JUGA:Telapak Tangan Selalu Berkeringat? Begini Alasan dan Cara Mengatasinya
Pergerakan harga yang membuat kaum emak - emak di Provinsi Jambi khawatir adalah pergerakan harga beras saat ini. Harga rata-rata beras medium di Provinsi Jambi pada angka Rp. 13.140/Kg.
Soal harga beras,telah diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional (Perbadan) No 5/2025 melalui Harga Eceran Tertinggi (HET).
Di sejumlah daerah yang ada di Provinsi Jambi terjadi disparitas harga karena adanya perbedaan harga yang sangat signifikan.
Bapanas RI mencatat ada empat Kabupaten atau Kota di Provinsi Jambi yang berada pada zona waspada, dimana harga beras premium lebih dari Harga Eceran Tertinggi (HET). Ke-empat Kabupaten atau Kota itu yakni Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Tebo dan Kabupaten Sarolangun.
BACA JUGA:Presentasi Kamu Terasa Boring? Ini Tips Agar Presentasi Kamu Jadi Menarik
BACA JUGA:Siapkan Strategi Bertahap Tangani Banjir, Wako Maulana Gelar Rakor Bersama BWSS dan Pemrov Jambi
Buktinya, entah karena memang sudah menjadi program atau mungkin karena tak yakin akan data tersebut, pemerintah beramai - ramai menggelar pasar murah untuk membantu masyarakat.