JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Asam lambung yang naik sering kali menjadi masalah yang mengganggu kualitas hidup seseorang. Rasa nyeri, terbakar di dada, hingga mual adalah beberapa gejala yang dialami. Jika tidak dikelola dengan baik, masalah ini bisa berkembang menjadi gastroesophageal reflux disease (GERD) atau bahkan menyebabkan kerusakan pada esofagus. Selain menjaga pola makan yang teratur, penderita asam lambung perlu memperhatikan jenis makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Berikut ulasan lengkap tentang makanan yang perlu dihindari, gejala asam lambung, dan cara mengelolanya.
Makanan yang Perlu Dihindari oleh Penderita Asam Lambung
Gorengan dan Makanan Berlemak
BACA JUGA:Mengenal Arti 'Simp' dalam Bahasa Gaul Medsos: Fenomena Budaya Populer di Era Digital
BACA JUGA:7 Tips Aman dan Menyenangkan untuk Bepergian Sendirian
Makanan yang digoreng atau berlemak tinggi seperti jeroan, daging olahan, dan keripik dapat melemahkan sfingter esofagus. Kondisi ini mempermudah asam lambung naik ke kerongkongan.
Susu dan Produk Olahannya
Susu, keju, krim, dan es krim dapat menyebabkan kembung pada beberapa orang. Sebaiknya penderita memantau reaksi tubuh setelah mengonsumsi produk susu untuk mengetahui toleransi tubuh terhadap makanan tersebut.
BACA JUGA:Tax Amnesty Jilid III dan Peningkatan PPN: Kontroversi Kebijakan Pajak Indonesia 2025
BACA JUGA:Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan pada 2025: Kebijakan Baru yang Harus Dipahami
Buah Asam
Buah seperti tomat, jeruk, dan nanas memiliki sifat asam yang memperburuk gejala asam lambung. Pilihlah buah yang lebih ramah untuk lambung, seperti pisang atau melon.
Minuman Berkafein
Kopi dan teh, yang mengandung kafein, dapat meningkatkan produksi asam lambung. Jika sulit menghindari kafein, penderita dapat beralih ke kopi decaf atau teh herbal tanpa kafein.