Walau Melek Investasi, Ternyata Gen Z Masih Hidup “Gaji ke Gaji”
Gen Z kelompok paling melek investasi-Ist/jambi-independent.co.id-Freepik.com
JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Gen Z kerap dipandang sebagai kelompok yang lebih terbuka terhadap literasi keuangan dibanding generasi sebelumnya. Mereka tumbuh bersama perkembangan teknologi, terbiasa mengakses informasi, dan tidak asing dengan istilah investasi, reksa dana, hingga aset digital.
Mereka bahkan lebih cepat memulai investasi ketimbang generasi milenial saat berada pada usia yang sama. Namun, studi bersama antara BCG dan Snapchat yang dikutip dari The Economic Times menunjukkan sekitar 55% Gen Z hidup dari gaji ke gaji.
Hidup dari gaji ke gaji berarti pendapatan bulanan habis untuk menutup kebutuhan pokok tanpa menyisakan ruang untuk tabungan atau investasi tambahan. Temuan tersebut mengindikasikan bahwa pemahaman keuangan belum sepenuhnya tercermin dalam kondisi finansial sehari-hari.
Beberapa faktor yang menjadi biang keroknya adalah biaya hidup tinggi, gaya hidup konsumtif, hingga tekanan sosial untuk selalu mengikuti tren. Budaya fear of missing out (FOMO) makin menambah dorongan untuk mengikuti tren belanja, nongkrong, atau traveling.
BACA JUGA:Ketika Masyarakat, Polisi dan Wartawan Jadi Korban: Dilema Demokrasi di Jalanan
Hal-hal tersebut tak jarang membuat Gen Z tetap kesulitan membangun tabungan darurat yang stabil, meski memiliki pengetahuan dan akses terhadap instrumen keuangan modern. Kondisi ini membuat Gen Z rentan terhadap risiko finansial.
Misalnya, saat menghadapi keadaan darurat kesehatan, kehilangan pekerjaan, atau kebutuhan mendesak lainnya. Survei tersebut pun menjadi pengingat bahwa pengetahuan saja tak cukup tanpa diiringi disiplin pengelolaan keuangan.
Gen Z disarankan untuk mulai menerapkan strategi sederhana, seperti membuat anggaran bulanan, menyiapkan dana darurat sebelum berinvestasi, dan membatasi pengeluaran konsumtif. Dengan langkah kecil yang konsisten, generasi muda bisa bertransisi dari sekadar melek investasi menuju kondisi finansial yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



