AWARDS
b9

Di Balik Sulitnya Gen Z Menabung: Gaya Hidup dan Kondisi Ekonomi

Di Balik Sulitnya Gen Z Menabung: Gaya Hidup dan Kondisi Ekonomi

Ilustrasi Gen Z Boros--Freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Generasi Z, yaitu mereka yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi yang melek teknologi, kreatif, dan punya akses informasi luas.

Namun, di balik itu semua, banyak penelitian dan survei menunjukkan bahwa Gen Z cenderung kesulitan menabung dibanding generasi sebelumnya.

Gen Z ternyata masih kesulitan menyisihkan uang untuk tabungan. Berdasarkan penelitian survei oleh Bank of America, hanya terdapat 15 persen Gen Z yang rajin menyisihkan gajinya untuk ditabung. 

BACA JUGA:Duh! PPPK Paruh Waktu Tak Dapat Tunjangan, Ini Penjelasan BKD Provinsi Jambi

Lalu, apa yang membuat Gen Z sulit menyisihkan uangnya untuk tabungan? Berikut beberapa alasannya.

1. Biaya Hidup yang Tinggi

Harga kebutuhan pokok, pendidikan, hingga perumahan yang semakin mahal membuat banyak Gen Z merasa gajinya langsung habis untuk kebutuhan sehari-hari. Akibatnya, ruang untuk menabung jadi semakin kecil.

2. Gaya Hidup Digital

Gen Z tumbuh di era serba digital, termasuk budaya cashless dan belanja online. Lalu maraknya promo kilat, flash sale, dan kemudahan belanja lewat aplikasi memberi kemudahan dalam melakukan transaksi.

Selain itu, berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan dan diiklankan kembali di media sosial menekan Gen Z menjadi lebih konsumtif.

BACA JUGA:Segudang Keuntungan Motor Listrik, Pajaknya Gak Sampai Rp50 Ribu!

3. FOMO (Fear of Missing Out)

Tak ingin ketinggalan tren membuat sebagian Gen Z lebih memilih menghabiskan uang untuk pengalaman, seperti nongkrong di kafe hits, traveling, atau membeli barang viral, ketimbang menabung.

Hal ini sejalan dengan maraknya teknologi digital membuat informasi terbaru semakin mudah diakses membuat Gen Z semakin mudah untuk terpengaruh agar tidak ketinggalan tren.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: