Begini Kata Dinas LH Terkait Ada Stockpile Pasir di Tengah Pemukiman Warga di Kabupaten Muaro Jambi
Aktivitas stockpile pasir di Kabupaten Muaro Jambi.-ist/jambi-independent.co.id-
MUARO JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten MUARO JAMBI buka suara, terkait keberadaan stockpile pasir di tengah pemukiman warga di Kabupaten MUARO JAMBI.
Dinas LH Kabupaten Muaro Jambi, mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Jambi, terkait ada stocpile pasir di tengah pemukiman warga ini.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Dinas LH Kabupaten Muaro Jambi Evi Syahrul. "Kami koordinasikan segera ke ESDM Provinsi Jambi," kata dia.
Keresahan ini dianggap karena lokasi stokpile tersebut berada di tengah permukiman warga.
BACA JUGA:Warga Panik! Kebakaran Hebat Habiskan 8 Bedeng Milik H Zainal di Kampung Nelayan Tanjab Barat
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Hari Ini 2 Mei 2025: Siapa yang Dapat Kejutan Cinta?
Tak hanya itu, keresahan ini juga diakibatkan mulai dari jam operasional hingga malam hari, debu, getaran dan suara alat berat yang mengganggu warga di sekitar lokasi.
Seperti diketahui, warga Desa Penyengat Olak, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muaro Jambi merasa terganggu.
Pasalnya, di tengah pemukiman mereka tepatnya di RT 03, ada stocpile pasir yang beroperasi. Seorang warga mengatakan, akibat aktivitas stockpile pasir itu, atap rumahnya terkena dampak.
"Atap rumah sayo bocor kalau hujan. Getaran alat berat membuat posisi genteng rumah bergeser," kata salah satu warga yang rumahnya berjarak kurang lebih satu meter dari tembok lokasi stokpile pasir tersebut.
BACA JUGA:Hasil La Liga: Barcelona Rebut Kemenangan 2-1 dari Valladolid dan Pertahankan Keunggulan Tujuh Poin!
Menurut warga lain yang tidak mau namanya ditulis, persoalan ini sebenarnya sudah diadukan ke tingkat desa. "Tahun lalu 2024 warga pernah melakukan pertemuan dengan Kepala Desa. Namun hasil musyawarah tidak pernah ditindak lanjuti," katanya.
Bahkan, warga juga heran soal pembukaan stokpile pasir tersebut bisa berada di tengah-tengah permukiman warga. "Biasanya ada minta persetujuan warga sekitar, ini tidak ada sama sekali," sebutnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



