Siswa Terima Vaksin Pertama di Hari Kemerdekaan

Siswa Terima Vaksin Pertama di Hari Kemerdekaan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, SENGETI - Vaksinasi Merdeka terhadap pelajar terus digalakkan. Kali ini Polres Muarojambi menggelar vaksinasi Merdeka Siginjai menyasar pelajar SMAN 2, SMKN 1 dan MAN 2 Muaro Jambi, tepat pada HUT ke-76 Republik Indonesia.

Pantauan dilapangan terlihat ratusan pelajar antusias mengikuti vaksinasi yang diselenggarakan Polres Muarojambi bekerja sama Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan. Mereka tampak antre dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes), seperti menggunakan masker dan menjaga jara ketika antre.   

“Saat pengumuman dari sekolah akan dilakukan vaksin, terasa gugup. Kami coba buka artikel dan baca-baca berita soal vaksin pelajar, ternyata sudah banyak di dilakukan daerah lain. Gugup dan gelisah bercampur aduk, namun setelah dilalui semua berjalan lancar,” ungkap Sella Mardia salah seorang pelajar usai menjalani vaksinasi. 

Setelah menerima vaksin, Dita harus menunggu beberapa menit. Tim kesehatan memantau kondisi dan efek pada masing-masing pelajar yang sudah di vaksin. “Alhamdulillah, setelah beberapa menit, tidak ada efek samping,” ungkapnya. 

Vaksinasi pelajar ini merupakan dosis pertama. Kedepannya akan dilanjutkan dosis yang kedua setelah menyasar sekolah lainnya. Tidak hanya pelajar, vaksninasi juga melibatkan pedagang-pedagang dan pemilik kantin yang berjualan, serta warga sekitar sekolah. 

"Vaksinasi ini menyasar siswa SMAN 2, SMKN 1, dan MAN 2 Muaro Jambi yang berada di Kelurahan Sengeti. Alhamdulillah, antusias diikuti siswa tiga sekolah tersebut. Ada sekitar 300 siswa yang ikut vaksin ditambah pemilik kantin dan warga sekitar sekolah," kata Waka Polres Muarojambi Kompol Norizal, Selasa (17/8).

Kepala Sekolah SMAN 2 Kabupaten Muarojambi, Novri Suryadi, mengapresiasi vaksinasi pelajar yang diselenggarakan Polres Muarojambi. Dengan vaksinasi Merdeka Siginjai, pihak sekolah terbantu dalam rangka proses belajar tatap muka.

"Dengan vaksinasi ini, sedikit kegelisahan kami dalam proses belajar tatap muka berkurang. Tentunya dalam praktik KBM tatap muka, kita tidak boleh longgar dalam menerapkan protokol kesehatan," tandasnya. (jun/ira)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: