Fenomena Badai Matahari Terkuat: Dampak dan Penjelasan Ilmiah

Fenomena Badai Matahari Terkuat: Dampak dan Penjelasan Ilmiah

perpaduan cahaya 171 Angstrom dan 131 Angstrom, yang merupakan bagian dari cahaya ultraviolet yang ekstrim--Instagram NASA

BACA JUGA:Menjaga Kesehatan Mental: Kunci Kebahagiaan dan Kesejahteraan

Seorang ahli meteorologi, Sara Housseal, memperkirakan bahwa aurora yang disebabkan oleh badai matahari ini akan muncul antara Sabtu 5 Oktober hingga Minggu 6 Oktober, beberapa hari setelah badai terjadi.

 - Dampak pada Radio dan Komunikasi

Selain aurora, salah satu dampak signifikan dari badai matahari adalah gangguan komunikasi radio. Gelombang radio frekuensi tinggi atau HF yang biasanya digunakan untuk komunikasi jarak jauh mengalami penurunan kinerja.

Hal ini terjadi karena radiasi yang dilepaskan dari semburan matahari mengionisasi atmosfer Bumi bagian atas, menciptakan lapisan yang lebih padat bagi gelombang radio untuk dilewati.

Saat melewati lapisan terionisasi tersebut, sinyal radio dapat melemah atau sepenuhnya terblokir, seperti yang terjadi di beberapa wilayah di Afrika dan Eropa.

 - Dampak di Indonesia

Menurut peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Johan Muhammad, dampak badai matahari terhadap Indonesia tidak sebesar negara-negara yang berada di lintang tinggi seperti dekat kutub.

Namun, badai matahari tetap berpotensi mempengaruhi sinyal radio frekuensi tinggi dan navigasi berbasis satelit seperti GPS.

BACA JUGA:Dampak Anemia pada Tubuh dan Bagaimana Mengatasinya

BACA JUGA:Dua Korban Tewas Tertimpa Pagar SMKN 1 Kota Jambi Kakak Beradik, Dikebumikan di Satu Liang Lahat

Cuaca antariksa juga bisa menyebabkan gangguan pada teknologi satelit dan jaringan listrik global, meskipun efeknya tidak langsung terhadap Indonesia.

"Di Indonesia, cuaca antariksa akibat aktivitas Matahari dapat mengganggu komunikasi antar pengguna radio HF dan mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit, seperti GPS," ujar Johan, dikutip dari situs BRIN.

 - Mitos Kiamat Badai Matahari

Johan Muhammad menekankan bahwa tidak ada istilah "kiamat badai matahari" di kalangan ilmiah. Aktivitas Matahari, termasuk badai matahari, adalah fenomena rutin yang terjadi secara berkala.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: