Media Workshop BPJS Kesehatan, Sekaligus Penganugerahan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa

Media Workshop BPJS Kesehatan, Sekaligus Penganugerahan Penghargaan Istimewa bagi Jurnalis dan Media Massa

BPJS Kesehatan beri penghargaan kepada jurnalis -Foto : BPJS Kesehatan-Jambi-independent.co.id

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID –BPJS Kesehatan menggelar kegiatan Media Workshop bertajuk “Potret Satu Dekade Perjalanan Membangun Indonesia Sehat dan Menjaga Keberlangsungan Program JKN pada Pemerintahan Baru”.

Sebagai wujud apresiasi terhadap media massa dan jurnalis Indonesia yang proaktif membantu langkah edukasi kepada masyarakat tentang Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), BPJS Kesehatan juga memberikan penghargaan kepada 15 jurnalis pemenang Lomba Karya Jurnalistik Tahun 2024. 

Penghargaan tersebut diberikan kepada jurnalis media cetak, media online, foto, televisi, dan radio yang berasal dari berbagai wilayah Indonesia.

Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menegaskan pencapaian penting selama 10 tahun penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Rabu 25 September 2024.

BACA JUGA:Giliran Tokoh Lembaga Adat Lekuk 50 Tumbi Nyatakan Dukung Deras

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Sopir Tak Sadarkan Diri, Pajero Sport Hantam Median Jalan dan 1 Sepeda Motor di Kota Jambi

"Per 1 September 2024, lebih dari 277 juta jiwa atau 98,67 persen penduduk Indonesia telah terdaftar sebagai peserta JKN. Capaian ini sekaligus mengukuhkan Indonesia sebagai negara dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC) tercepat di dunia, dalam satu dekade. 

Jika dibandingkan dengan capaian UHC di negara lain, seperti Korea Selatan, memerlukan 12 tahun untuk mencapainya,” ungkap Ghufron.

Ghufron juga menjelaskan, da menjaga keberlanjutan Program JKN, BPJS Kesehatan terus memperkuat kemitraan dengan 23.294 fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) dan 3.140 fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut (FKRTL). BPJS Kesehatan juga memperluas layanan kesehatan di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS) di wilayah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar.

"Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, dan pada 2023 jumlahnya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan per tahun, atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan setiap hari. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat semakin memanfaatkan akses kesehatan yang disediakan oleh JKN,” tambahnya.

BACA JUGA:Terus Kembangkan Bahan Co-Firing Biomassa, PLN Bersama Kementan Luncurkan Model Pertanian Terpadu

BACA JUGA:Bupati Tanjabbar : Pemda Komitmen Dukung Kemajuan Olahraga

Inovasi teknologi menjadi kunci peningkatan layanan, Ghufron menuturkan melalui Aplikasi Mobile JKN memungkinkan peserta untuk mengambil antrean online, mengubah data, hingga mencari informasi. Hal ini sejalan dengant transformasi mutu layanan BPJS Kesehatan, dengan memberikan layanan yang semakin mudah, cepat, dan setara bagi seluruh peserta JKN.

“Keberhasilan Program JKN menarik minat banyak negara untuk mempelajari sistem penyelenggaraan Program JKN. Negara-negara seperti Inggris, Korea Selatan, dan Malaysia. Tak hanya itu, organisasi internasional seperti World Bank, Joint Learning Network (JLN), dan International Social Security Association (ISSA) telah menjadikan BPJS Kesehatan sebagai model dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan di kancah global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: