Waspada Awan Panas dan Guguran Lahar, Gunung Semeru Kembali Erupsi
Gunung Semeru kembali erupsi -Foto : ilustrasi-Net
Kemudian gunung tertinggi di Pulau Jawa itu erupsi kembali pada pukul 04.03 WIB dan visual letusan tidak teramati dan berlanjut erupsi pada pukul 04.30 WIB dengan visual letusan tidak teramati, namun terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 23 mm dan durasi 110 detik.
Erupsi Gunung Semeru kembali terjadi pada pukul 05.44 WIB dengan tinggi kolom abu vulkanik teramati sekitar 800 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan barat laut.
BACA JUGA:Polres Tebo Mulai Hitung Kerugian Negara Dalam Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah PKK Tebo Tahun 2023
BACA JUGA:Simak, Ini Jadwal Puasa Tausa dan Asyura, Lengkap dengan Niatnya
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 108 detik.
Pada pukul 07.50 WIB, Semeru erupsi lagi dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 700 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah utara dan timur laut.
Erupsi itu terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 115 detik.
Erupsi Gunung Semeru tercatat sebanyak delapan kali hingga pukul 09.00 WIB, namun letusan tersebut tidak mengganggu aktivitas warga di lereng Gunung Semeru.
BACA JUGA:Wow, Rapper Ash Island dan Chanmina Tiba-tiba Umumkan Kehamilan dan Pernikahan
BACA JUGA:Harga TBS Sawit Jambi Melonjak, Tembus Rp 2.914,96/Kg pada 5-11 Juli 2024
Sementara Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan mengatakan petugas melakukan evaluasi aktivitas Gunung Semeru secara bertahap dan statusnya masih pada Level III atau Siaga.
"Kami memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi)," katanya.
Kemudian di luar jarak tersebut masyarakat juga diimbau tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) pada sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak.
Kemudian warga juga dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
BACA JUGA:Daftar Harga 57 Motor Listrik Terbaru Juli 2024, dari Rp 5 Jutaan hingga Rp 33 Juta
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: