Usai Nyatakan Tolak Dokter Asing, Dekan Fakultas Kedokteran Unair Dicopot, Ini Penjelasan Kemenkes

Usai Nyatakan Tolak Dokter Asing, Dekan Fakultas Kedokteran Unair Dicopot, Ini Penjelasan Kemenkes

Prof Budi Santoso dicopot dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair, usai pernyataannya menolak dokter asing.-ist/jambi-independent.co.id-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak terlibat dalam keputusan Universitas Airlangga (Unair) memberhentikan Prof Budi Santoso dari jabatannya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, menyatakan bahwa isu tersebut merupakan masalah internal Unair.

Pemberhentian Prof Budi Santoso dikabarkan terkait penolakannya terhadap program pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.

Dalam pesan yang beredar di grup WhatsApp dosen FK Unair, Prof Budi mengonfirmasi pemberhentiannya dan menyampaikan pamit kepada koleganya.

BACA JUGA:Kalahkan Thailand Lewat Adu Penalti, Australia Juara Piala AFF U-16

BACA JUGA:Tetap Tegar Meski Dicopot dari Ketua DPD PAN Tanjab Timur, Ini Pernyataan Romi Haryanto

"Per hari ini saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas," kata Budi Santoso dalam WAG.

Dia juga minta maaf jika selama memimpin FK Unair ada salah dan khilaf. "Mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang," demikian petikan pernyataan Budi Santoso dalam WAG tersebut.

Saat dikonfirmasi, Budi Santoso membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.

"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar. Benar saya diberhentikan per hari ini," katanya.

BACA JUGA:Begini Kronologi Temuan Granat di Anak Sungai Batanghari, Sisa Peninggalan Jepang

BACA JUGA:Ketua KPU Hasyim Asy'ari Dituduh Melakukan Hubungan Seksual dengan Anggota PPLN di Amsterdam, Ini Faktanya

Saat ditanya apakah hal itu berkaitan dengan statement dirinya menolak program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan hal itu.

"Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu," ujarnya, seperti dikutip dari ANTARA.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: