Begini Kronologi Bayi 3 Bulan yang Meninggal Setelah Imunisasi

Begini Kronologi Bayi 3 Bulan yang Meninggal Setelah Imunisasi

Kronologi bayi 3 bulan tewas usai diimunisasi-Ist/jambi-independent.co.id-Freepik.com

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Meninggalnya bayi 3 bulan usai diimunisasi tentu menjadi pertanyaan banyak pihak.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkap kronologi kasus bayi di Sukabumi yang meninggal dunia setelah menjalani imunisasi ganda.

Bayi berinisial MKA meninggal beberapa jam setelah menerima empat jenis vaksin, yaitu Bacille Calmette-Guerin (BCG), Difteri-Pertusis-Tetanus-Hepatitis B-Haemophilus Influenzae Type B (DPT-HB-Hib), Polio tetes, dan Rotavirus.

Diketahui, bayi MKA meninggal dunia setelah diberikan empat jenis vaksin dalam satu sesi imunisasi.

BACA JUGA:Bulan Juni, Kota Jambi Kembali Alami Deflasi, Kelompok Ini jadi Penyumbang Terbesar

BACA JUGA:Heboh Bayi 3 Bulan Tewas Setelah Diimunisasi, Ini Kata Kemenkes

Keluarga korban melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang melalui kuasa hukumnya.

Komite Daerah (Komda) Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI) Jawa Barat dan Pokja KIPI Kota Sukabumi bersama Dinas Kesehatan Kota Sukabumi kemudian melakukan investigasi untuk mencari tahu penyebab pasti kematian bayi tersebut.

Berdasarkan hasil investigasi, bayi MKA lahir dengan bantuan bidan dan sudah menerima vitamin K serta vaksin Hepatitis B.

Namun, selama hampir tiga bulan sejak kelahirannya, bayi tersebut tidak pernah dibawa ke puskesmas untuk pemeriksaan lanjutan.

BACA JUGA:Dihadiri Gubernur Jambi, Polda Jambi Gelar Syukuran Hari Bhayangkara ke-78

BACA JUGA:Hadiri HUT Bhayangkara ke- 78, Pj Bupati Raden Najmi Serahkan Sertifikat Pemberantasan dan Penyelenggaran Desa

Ketika bayi MKA berusia 2 bulan 28 hari, orang tuanya membawanya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi.

Pada hari tersebut, terdapat 18 anak yang menjalani imunisasi, tiga di antaranya juga menerima empat jenis vaksin seperti MKA.

Hingga saat ini, ketiga anak tersebut dalam kondisi sehat.

Namun, setelah pulang dari posyandu, bayi MKA menunjukkan gejala tubuh melemah, sehingga keluarga segera menghubungi puskesmas.

BACA JUGA:Pelepasan Perdana Kapal Export PT Pulau Laut Line dari Jambi ke Jakarta

BACA JUGA:Pj Bupati Tebo Vahrial Adhi Putra Minta OPD Bekerja Maksimal

Petugas medis datang ke rumah MKA dan memberikan pertolongan pertama sebelum membawanya ke rumah sakit.

"Pertolongan pertama diberikan oleh petugas imunisasi yang langsung datang ke rumah dan membawa bayi MKA ke rumah sakit untuk memberikan pertolongan lanjutan," jelas Ketua Komda KIPI Jawa Barat, Prof Kusnandi Rusmil.

Sayangnya, nyawa bayi MKA tidak terselamatkan, dan ia dinyatakan meninggal dunia di rumah sakit pada 11 Juni 2024.

Setelah melaporkan kasus ini, orang tua bayi MKA akhirnya mencabut laporan dan menolak dilakukan autopsi lebih lanjut untuk mengetahui penyebab pasti kematian sang bayi.

BACA JUGA:Upacara Hari Bhayangkara ke-78 Tahun 2024 di Bungo Berlangsung Khidmat

BACA JUGA:Ini Daftar Tanggal Merah dan Hari Libur di Bulan Juli 2024, Simak Ya

"Keluarga tidak berkenan untuk dilakukan autopsi dan mencabut tuntutan polisi serta kuasa hukum. Pihak keluarga menyatakan menerima kematian bayi MKA," ungkap Prof. Hinky Hindra Irawan Satari dari Komnas PP KIPI.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI telah mengambil sampel vaksin yang diberikan kepada bayi MKA untuk dilakukan uji kualitas.

"BPOM juga mengambil sampel vaksin-vaksin yang diberikan kepada bayi MKA. Sampel ini sedang dilakukan uji kualitas," ucap Prof. Hindra.

Kemenkes menegaskan bahwa imunisasi ganda tidak menyebabkan kematian, dan vaksinasi adalah langkah penting untuk melindungi anak-anak dari berbagai penyakit.

Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan mengikuti prosedur imunisasi yang telah ditetapkan oleh tenaga Kesehatan.*

Artikel ini juga sudah tayang di disway.id, dengan judul Kronologi Bayi di Sukabumi Meninggal Setelah Imunisasi Ganda, Ini Hasil Investigasi Komda KIPI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: disway.id