AWARDS
b9

Waspadai! Gejala Batuk Pneumonia pada Anak yang Sering Dianggap Remeh

Waspadai! Gejala Batuk Pneumonia pada Anak yang Sering Dianggap Remeh

Ilustrasi-Freepik/jambi-independent.co.id-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Pneumonia adalah infeksi serius pada paru-paru yang dapat disebabkan oleh virus, bakteri, maupun jamur. Penyakit ini masih menjadi salah satu penyebab utama kematian pada anak di seluruh dunia.

Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tandanya sejak dini agar dapat mencegah komplikasi yang lebih berat.

Salah satu gejala paling umum dari pneumonia pada anak adalah batuk. Meski terdengar seperti penyakit ringan, batuk akibat pneumonia biasanya memiliki karakteristik yang berbeda.

BACA JUGA:Aksi Mahasiswa BEM UI Setahun Prabowo, Usung 8 Tuntutan Asta Cita Rakyat

Batuk bisa bersifat kering atau justru produktif dengan dahak berwarna kuning, hijau, bahkan terkadang bercampur darah.

Menurut sejumlah sumber medis seperti Medscape dan Mayo Clinic, batuk merupakan tanda paling sering muncul pada bayi dan anak yang mengalami pneumonia.

Namun, pada bayi di bawah usia dua bulan, batuk kadang tidak muncul sama sekali, sehingga orang tua perlu memperhatikan gejala lain yang menyertai.

BACA JUGA:Waduh! Nikita Mirzani Sindir Jaksa Usai Replik: Aku yang Artis, Tapi Mereka yang Jago Akting

Selain batuk, kesulitan bernapas juga menjadi gejala penting yang perlu diwaspadai. Anak dengan pneumonia biasanya bernapas lebih cepat dari normal.

Menurut UNICEF, batas napas cepat berbeda tergantung usia, lebih dari 60 kali per menit untuk bayi di bawah dua bulan, lebih dari 50 kali per menit untuk anak usia 2 bulan hingga 1 tahun, dan lebih dari 40 kali per menit untuk anak berusia 1 hingga 5 tahun.

Tanda lainnya termasuk dada yang tampak tertarik ke dalam saat bernapas, hidung kembang kempis, atau suara mengi dan mendengus.

BACA JUGA:Simak! Ini Jadwal Shalat di Kabupaten Batanghari Hari Ini, 21 Oktober 2025

Demam tinggi juga sering menyertai pneumonia pada anak, biasanya disertai keringat dan menggigil.

Namun, demam bisa saja tidak muncul, terutama pada bayi sangat muda atau anak yang mengalami malnutrisi. Karena itu, kombinasi beberapa gejala perlu diperhatikan bersama-sama.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: