Polisi dalam Negara yang Demokratis: Penjaga Kehidupan Pembangun Peradaban dan Pejuang Kemanusiaan

Polisi dalam Negara yang Demokratis: Penjaga Kehidupan Pembangun Peradaban dan Pejuang Kemanusiaan

Chrisnanda-Ist/jambi-independent.co.id-

 

Bung Karno mengingatkan, bahwa perjuangan generasi penerus akan lebih berat dibanding perjuangan- perjuangan pendahulunya, karena akan menghadapi tantangan dari bangsanya sendiri. Kita semua sekarang melihat apa yang telah, sedang dan yang akan terjadi, begitu besar, begitu kompleks masalah yang dihadapi bangsa sendiri seperti rong-roangan dari dalam sendiri, antara lain kemiskinan, keterbelakangan, ketertinggalan, kebodohan, korupsi, dan banyak hal yang menghambat bangsa ini maju dan menjadi besar.

Rong-rongan dari dalam begitu besar dan kompleks, penguasaan sumber daya oleh mafia-mafia dan kroni-kroni sehingga aset yang ada kandas, kering kerontang dinikmati segilintir orang/kelompok saja. Ketertinggalan akibat konflik yang berkepanjangan dan sistem-sistem feodal yang masih dilestarikan oleh kaum mapan dan kaum nyaman. Permasalahan-permaslahan internal setelah merdeka?  Memang berat bagi kita tatkala tanpa kesadaran dan kepedulian membangun bangsa menjadi bangsa yang paripurna.

 

Apakah kemampuan mengatasi masalah-masalah internal bangsa merupakan salah satu tolok ukur merdeka pasca proklamasi?. Apakah keberhasilan mengangkat harkat dan martabat manusia menjadi sebuah kemerdekaan dalam peradaban yang modern dan demokratis?. Adakah pemimpin, ataupun dari segenap aparaturnya sudah dapat dikatakan mampu menjadi pionir untuk memerdekakan rakyatnya dari candu dan belenggu korupsi?. Adakah sistem-sistem yang dibangun untuk menjadikan bangsanya unggul, cerdas dan sejahtera?. Selain itu semua masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan untuk dimaknai dan diperjuangkan bagi pemerdekaan bagi bangsa dan negara ini pasca kemerdekaan. Namun setidaknya membangun kualitas bangsa ini sebagai salah satu solusinya.

 

Karakter Bangsa 

Pengembangan pendidikan budaya dan karakter bangsa yang dibuat oleh Diknas, mulai tahun ajaran 2011, seluruh tingkat pendidikan di Indonesia harus menyisipkan pendidikan berkarakter tersebut dalam proses pendidikannya.  18 nilai-nilai dalam pendidikan karakter menurut Diknas adalah:

1.Religius

Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

2.Jujur

Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.

3.Toleransi

Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.

4.Disiplin

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: