Polisi dalam Negara yang Demokratis: Penjaga Kehidupan Pembangun Peradaban dan Pejuang Kemanusiaan

Polisi dalam Negara yang Demokratis: Penjaga Kehidupan Pembangun Peradaban dan Pejuang Kemanusiaan

Chrisnanda-Ist/jambi-independent.co.id-

Patriotisme Sang Pahlawan‎  Mengamalkan Pancasila Dalam Membangun Karakter Bangsa

Pahlawan sebagai orang yang berjasa, berani berkorban dan mengorbankan kepentingan-kepentingan pribadinya bagi hidup dan kehidupan banyak orang atau kepentingan-kepentingan yang lebih luas. Sang pahlawan berani untuk memperjuangkan cita-citanya demi/ bagi bangsa, negara atau setidaknya bagi sesamanya yang teraniaya, terbelakang, termarginalkan / terabaikan.

Pengakuan sebagai pahlawan bukan karena kemauanya bukan karena rekayasa, bukan karena cita-citanya atau harapanya  sekalipun untuk mendapatkan tepuk tangan, sanjungan, tentu juga bukan demi harta kekayaan atau kejayaanya. Semua itu jauh dari angan dan pikiranya. Pengakuan-pengakuan hingga penghargaan diberikan karena jasa dan perjuanganya yang dirasakan banyak orang atau bagi hidup dan kehidupan orang lain. Bisa saja sang pahlawan justru sama sekali tidak menikmati atau mendapat sesuatu yang duniawi. Segala usaha, upaya-upaya, ketekunan, keberanian, ketulushatian, ide-ide pemikiran, semuanya demi memanusiakan manusia seutuhnya itulah‎ patriotismenya.

Patriotisme, sang pahlawan di era digital setelah revolusi kemerdekaan adalah mengatasi untuk melawan : kebodohan, egoisme, anarkisme, korupsi, kolusi, nepotisme, kesewenang-wenangan, narkoba, premanisme, terorisme, penyesatan, penghasutan dan berbagai kejahatan kemanusiaan. Patriotisme sang pahlawan adalah memberi kontribusi bagi hidup dan kehidupan, sebesar apapun bentuknya untuk: 

1.Menginspirasi, 

2.Memotivasi, 

3.Menjembatani, 

4.Membangkitkan, 

5.Memberdayakan, 

6.Menghidupkan, 

7.Menyadarkan, 

8.Mencerdaskan, 

9.Menyelamatkan, 

10.Menguatkan dan 

11.Meningkatkan kualitas hidup.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: