BNNK Batanghari Gelar Tes Urine Mendadak ke Beberapa OPD, Ini Hasilnya

BNNK Batanghari Gelar Tes Urine Mendadak ke Beberapa OPD, Ini Hasilnya

Tes urine mendadak yang digelar BNNK Batanghari Jambi-Foto : Subhi-Jambi-independent.co.id

BATANGHARI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Badan Narkotika Kabupaten Batanghari melakukan test urine spontan atau mendadak kepada seluruh kepala organisasi perangkat daerah dan pejabat di Kabupaten Batanghari, Senin 10 Juni 2024.

Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan serta peredaran narkoba di kalangan Aparatur Sipil Negara di lingkup Kabupaten Batanghari.

Selain kepala organisasi perangkat daerah, Bupati Batanghari Mhd. Fadhil Arief juga ikut menjadi sasaran untuk dilakukan cek urine.

Kepala BNNK Batanghari AKBP. M.Zuhairi mengatakan kepada awak media sedikitnya ada 144 orang yang menjadi sasaran untuk dilakukan cek urine atau diambil test urinenya.

BACA JUGA:Road to Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Hadapi Filipina Malam Ini!

BACA JUGA:Setara Pahala Haji dan Umrah, Ini Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Zulhijjah

Dari hasil  test urine tersebut, tidak ada ASN yang terindikasi positif narkoba.

"Hasilnya negatif, tidak ada atau tidak ada ditemukan indikasi narkotika,"ujarnya

Pada pelaksanaan test urine, pihak BNNK Batanghari melakukan pengawal yang ketat sesuai standar oprasional atau sesuai prosedur ( SOP ) yang berlaku.

Selama perjalanan test urine pihak BNNK secara langsung melakukan pengawalan giat test urine.  Langkah tersebut bertujuan untuk memastikan tidak adanya kecurangan yang dilakukan oknum dari pejabat aparatur ASN atau  pejabat di lingkup Pemkab Batanghari.

BACA JUGA: 9 Kecerdasan Anak yang Harus Diketahui Orang Tua, Agar Orang Tua Bisa Menstimulasi Dengan Maksimal

BACA JUGA:Edukasi Anak Sejak Dini Tentang Bahaya Penculikan, dan Ajarkan Cara Menghadapi Orang Asing

Lanjut Zuhairi pelaksanaan test urine yang dilakukan BNNK tersebut tidak hanya menyasar di kalangan para ASN atau para pejabat saja, melainkan juga menyasar ke desa - desa.

$Nantinya akan menyasar di kalangan pendidikan yang dianggap rentan  menjadi sasaran para pelaku narkoba,"tutupnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: