1. Batasi makanan berdensitas energi tinggi.
Makanan berdensitas energi tinggi lebih banyak berasal dari makanan berlemak dan makanan atau minuman manis.
Jenis pangan tersebut memiliki energi yang lebih tinggi dibandingkan pangan lain dengan berat yang sama.
Contohnya, sayur 100 gram hanya mengandung 25 kalori, sedangkan donat 100 gram dapat mencapai 400 kalori atau french fries 100 gram mencapai 300 kalori.
Jadi, selama Natal dan Tahun Baru, sebisa mungkin tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan siap saji dan berdensitas energi tinggi agar tidak terjadi peningkatan berat badan," sambung dia.
2. Pilih camilan yang lebih weight-friendly.
Natal dan Tahun Baru identik dengan kudapan manis seperti kue kering, nastar, kastengel, donat, cupcakes, cookies, kue jahe, olahan cokelat, dan sebagainya.
Mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar dan tidak berlebihan boleh-boleh saja. Jadi, pahami batasan konsumsi hariannya agar tidak sampai merugikan kesehatan kita.
Qonita menambahkan, alternatif camilan lain yang lebih weight-friendly dan bisa dipilih adalah snack bar, cereal cookies rendah gula, roti gandum, olahan ubi atau singkong, keripik tempe, biskuit, kacang-kacangan, serta sayur dan buah-buahan.
3. Ingat untuk terapkan mindful eating
Perayaan Natal dan Tahun Baru tentunya membawa kebahagiaan tersendiri bagi banyak orang dan terkadang juga membuat kita lupa untuk menerapkan mindful eating dan cenderung bebas mengonsumsi apa pun.
Ada beberapa hal yang perlu kita lakukan.
Pertama, pahami rasa lapar yang disampaikan sinyal tubuh, makanlah jika memang dalam kondisi lapar perut dan bukan hanya lapar mata.
Lalu, makan secara perlahan dengan menikmati makanan yang disantap.
Makan secara perlahan juga dapat membantu proses metabolisme yang lebih baik.
Sebisa mungkin hindarkan distraksi saat makan seperti bermain ponsel, televisi, dan lainnya agar tubuh dapat lebih baik dalam mengenali rasa kenyang, sehingga terhindar dari makan secara berlebihan.
3. Jangan lupa beraktivitas fisik
Tips terakhir ini tentang aktivitas fisik yang sering dilupakan pada momen-momen libur Natal dan Tahun Baru.
Padahal, aktivitas fisik dan olahraga sangat penting untuk menjaga keseimbangan energi dan mencegah surplus kalori yang merupakan cikal bakal munculnya obesitas.
Selain dapat meningkatkan risiko obesitas, ternyata kurang gerak atau gaya hidup sedentari dapat mengurangi tekanan pada tulang, serta pembentukan tulang baru yang meningkatkan risiko osteoporosis.
Maka dari itu, saat libur Natal dan Tahun Baru, lakukan aktivitas fisik atau gerak tubuh ringan yang tetap mengasyikkan dan bisa dilakukan bersama keluarga, misalnya, menari, senam, atau bermain bersama selama 30 menit.
4. Tetap makan teratur sesuai jadwal