Kematian Mahasiswi asal Kota Sungai Penuh Ternyata Akibat Aborsi, Polisi Temukan Janin

Kematian Mahasiswi asal Kota Sungai Penuh Ternyata Akibat Aborsi, Polisi Temukan Janin

Karung berisi janin yang menjadi alat bukti -Foto : Saprial-Jambi-independent.co.id

SUNGAI PENUH, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID — Kematian AT (20) seorang mahasiswa yang kuliah di satu kampus di Padang, warga Desa Kampung Tengah, Kecamatan Koto Baru, Kota Sungai Penuh dinilai janggal.

Diduga dia meninggal karena pendarahan akibat aborsi. Kecurigaan kepolisian terbukti dengan ditemukannya janin, oleh pihak Polres Kerinci

Informasi  yang diterima media ini bahwa Polres Kerinci telah menemukan janin hasil aborsi yang diduga berumur 4-6 bulan. Hanya saja belum dipastikan dimana janin ditemukan.

Kasus ini berawal dari diduga aborsi, Polres Kerinci selidiki kematian mahasiswi AT (30) tidak wajar yakni pendarahan, dinilai tak wajar.

BACA JUGA:Pj Bupati Bachyuni Buka Turnamen Bulu Tangkis Bupati Cup 2023

BACA JUGA:Yayasan AHM dan Taman Pintar Kembangkan Model Pengajaran Safety Riding bersama Guru PAUD

Hal ini karena mahasiswi di salah satu perguruan tinggi Sumatera Barat ini masih belum bersuami. AT dilarikan ke RSU MH Thalib Sungai Penuh beberapa hari lalu mengalami pendarahan berat disertai panas tinggi.

Dirut Rumah Sakit l Umum Mayjend H A Thalib, membenarkan adanya wanita yang menjadi pasien rumah Sakit atas nama Inisial At beberapa waktu lalu yang di masuk ke IGD .

"Iya, memang ada pasien atas nama AT masuk dan meninggal dunia, tetapi untuk jelasnya itu di kabid pelayanan,” kata Iwan Swindra, Direktur RSU MH Thalib Sungai Penuh. 

Menurut informasi diperoleh di lapangan, pihak Polres Kerinci dikabarkan telah menemukan janin dan telah melakukan visum janin itu di RSU MHA Thalib Sungai Penuh pada siang Jumat, 8 Desember 2023.

BACA JUGA:5 Shio Kaya Raya Banyak Uang, Hidup Sejahtera dan Jadi Jutawan

BACA JUGA:10 Tips Membersihkan Karang Gigi Secara Alami Tanpa Perlu ke Dokter

Kepala Bidang Pelayanan RSU MHA Thalib Sungai Penuh dikonfirmasi membenarkan, bahwa ada pihak Kepolisian datang ke rumah sakit siang tadi membawa janin tersebut untuk di visum. 

“Ya, tadi ada petugas kita melakukan visum janin itu. Janin berumur sekitar 6 bulan yang sudah meninggal, namun untuk jelasnya besok ada catatan medis di ruang IGD,” kata Noveri wingajt.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: