Ustadz Imadduddin, Penceramah untuk Milenial yang Tidak Menarik Bayaran

Ustadz Imadduddin, Penceramah untuk Milenial yang Tidak Menarik Bayaran

Ustadz Imadduddin-Foto : Ihwan-Jambi-independent.co.id

MUARATEBO,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Ustadz Imaduddin memiliki kegiatan dakwah yang cukup padat saat ini. Ia sedang melakukan perjalanan dakwah di pulau Sumatera.

Sebagai seorang santri, Ustadz Imaduddin tergerak hatinya untuk dakwah setelah melihat banyaknya masyarakat yang kaku dalam memahami teks agama, hitam-putih dan tekstualistik, cenderung mengarah pada kemungkinan terjadinya tindak kekerasan.

"Dakwah itu memberi contoh secara nyata. Dimulai dari pola fikir dalam memahami setiap masalah dalam hidup di jalan Allah, tidak bisa hitam putih,” katanya, Kamis 30 November 2023.

Menurutnya, dampak dari sikap tersebut muncul klaim-klaim kebenaran yang kerap menimbulkan sikap anti-pluralisme. Padahal seharusnya dakwah tidak menghakimi sesama. Apalagi menghakimi orang-orang yang dinilai berbuat dosa.

BACA JUGA:Penambangan Minyak Ilegal di Kabupaten Batanghari, Polda Jambi Turun Tangan

BACA JUGA:10 Tips Turunkan Asam Lambung Tanpa Perlu Minum Obat

Perintah takwa, kata Ustadz Imadduddin, merupakan pesan langit yang harus diraih, diikhtiarkan, dan diusahakan. Ketakwaan itu akan berdampak pada kesetaraan sosial di lingkungan masyarakat. Ber-Islam itu implementatif, amal (perbuatan) nyata, langsung dirasakan.

“Kitab Suci tidak disikapi sebagai dogma mati (tekstual). Melainkan kontekstual. Memberi kontribusi nyata untuk kemanusiaan. Agama hadir untuk memenuhi panggilan kemanusiaan, yaitu melayani,” ujar ustadz milenial asal Banyuwangi yang menetap di Bali ini.

Sebagai generasi yang lahir di era milenial, Ustadz Imadduddin, sadar betul hidup di era generasi Z. Berbeda misalnya dibanding generasi sebelumnya, generasi X dan generasi Y. Generasi milenial (generasi Z), menurutnya, memiliki hidup yang sangat digital.

“Generasi Z bisa dengan mudah mengadopsi tren global lantaran akses internet sangat mudah. Terlebih setelah Facebook dan Twitter, media sosial seperti Instagram, Snapchat, dan aplikasi Tiktok makin digandrungi anak-anak masa kini,” ujar ustadz muda pengagum penyanyi dan musisi Aunur Rofiq Lil Firdaus, alias Opick, dan ustadz Jefri Al Buchori ini.

BACA JUGA:Harga dan Spesifikasi Apple Watch Series 9 Terbaru 2023, Layar Sudah Retina LTPO OLED

BACA JUGA:Tak Hanya di Jakarta, Ini 10 Kota Tua di Indonesia, Bisa Jadi Pilihan Tempat Wisata untuk Libur Akhir Tahun

Ustadz yang juga seorang motivator ini, kemudian menilai bahwa generasi Z berada di kategori kreator. Seluruh konten yang diunggah ke media sosial, menurutnya sama dengan artinya menyebarkan karya ke ruang publik.

“Anak muda saat ini banyak memanfaatkan ruang di media sosial secara kreatif yang mereka gunakan berkreasi, termasuk menyampaikan risalah dakwah,” jelas penyuka warna hitam dan maroon, serta penggemar Moge (Motor-gede) dan adventure off-road ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: