Kasus Dugaan Suap, KPK Cekal Wamenkumham Pergi ke Luar Negeri

Kasus Dugaan Suap, KPK Cekal Wamenkumham Pergi ke Luar Negeri

KPK melakukan pencekalan ke luar negeri terhadap Wamenkumham.-ist/jambi-independent.co.id-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kasus dugaan suap di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) yang ditangani oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus berlanjut.

Terbaru, KPK telah melakukan pencekalan keluar negeri terhadap 4 orang. pencekalan ini diajukan ke Ditjen Imigrasi lewat surat.

4 orang tersebut di antaranya adalah Wamenkumham, pengacara, dan ada juga dari pihak swasta.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, dalam keterangannya mengatakan bahwa pencekalan dilakukan agar mereka tidak bepergian ke luar negeri.

BACA JUGA:Bayar Tagihan Listrik PLN Rp 100 Ribu Dapat Official Merchandise Piala Dunia U-17, Ini Caranya

BACA JUGA:Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Munculkan Kesadaran Pentingnya Gizi Ibu Hamil dan Anak

“Kami ajukan untuk waktu selama 6 bulan sejak tanggal 29 November 2023,” kata Ali Fikri, hari Jumat tanggal 1 Desember 2023.

Dalam keterangannya, Ali Fikri juga mengungkapkan bahwa pencekalan dilakukan agar para pihak tersebut tetap berada di dalam negeri, saat penyidik membutuhkan keterangan mereka.

“Kami sampaikan kembali, bahwa  penyidikan dugaan korupsi di Kemenkumham tersebut sudah ditetapkan beberapa orang sebagai tersangka, namun identitasnya akan kami sampaikan secara resmi pada saat penahanan para tersangka,” jelasnya, dikutip jambi-independent.co.id dari disway.id.

Untuk diketahui, bahwa sebelumnya KPK mengatakan pihaknya telah menandatangani surat penetapan Wakil Menteri Hukum dan HAM (Wamenkumham) Edward Omar Sharif Hiariej alias Eddy Hiariej sebagai tersangka.

BACA JUGA:Harga Emas Antam Turun, Ini Daftar Harga Emas Per 1 Desember 2023

BACA JUGA:Gubernur Jambi Al Haris: Batanghari Alami Banyak Kemajuan

Eddy Hiariej ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus dugaan suap.

"Penetapan tersangka Wamenkumham, benar, itu sudah kami tandatangani sekitar dua minggu lalu," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: