Akademisi UNJA Nilai Positif SKK Migas PetroChina Kembangkan Destinasi Wisata di Tanjab Barat

Akademisi UNJA Nilai Positif SKK Migas PetroChina Kembangkan Destinasi Wisata di Tanjab Barat

Akademisi UNJA Nilai Positif SKK Migas PetroChina Kembangkan Destinasi Wisata di Tanjab Barat--

KUALA TUNGKAL,JAMBIINDEPENDENT.CO.ID - SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd. (PCJL) bersama pemerintah provinsi Jambi dan pemerintah Kabupaten Tanjung Jabung Barat terus menggalakkan dan mempromosikan potensi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung Barat.

Ada dua tempat wisata yang dikunjungi oleh tour Pariwisata Jambi yakni kawasan wisata Embung Bina Lestari yang berada di Desa Muntialo, Kecamatan Betara dan kawasan wisata mangrove pangkal babu Desa Tungkal Satu Kecamatan Tungkal Ilir.

Rombongan tour Pariwisata dari Jambi berkunjung ke ekowisata Embung Bina Lestari setelah itu rombongan langsung menuju ke kawasan wisata mangrove pangkal babu, Selasa 21 November 2023.

Dalam kunjungan tersebut turut hadir Perwakilan PetroChina International Jabung Ltd Ade J Zebua, Akademisi UNJA Profesor Johanes, Kadisbudpar Provinsi Jambi Imron Rosyadi, S.Sos, M.Si., Kadisparpora Tanjab Barat Hermansyah, S.STP, M.H., Ketua PHRI Jambi Yudhi Irwanda Gani, Ketua ASTINDO Jambi Sir Suprapto, Ketua ASITA Jambi Ade Dewi, dan asosiasi wisata lainnya.

BACA JUGA:Pj Bupati Aspan Wakili Gubernur Jambi Salurkan Bantuan Pendidikan Program Dumisake

BACA JUGA:Waspada! Modus Bertamu, 2 Pria Maling Motor di Kota Jambi, Begini Kronologinya

Akademisi Universitas Jambi, Profesor Johanes, saat berkunjung ke kawasan wisata Embung Bina Lestari mengungkapkan, ketika wisatawan dari Kota Jambi berkunjung ke Tanjab Barat bisa mampir terlebih dahulu ke Embung Bina Lestari Desa Muntialo Kecamatan Betara, setelah melakukan perjalan kurang lebih 2 jam tentunya butuh istirahat sebelum sampai ke kota Kuala Tungkal.

"Istirahatnya disini aja (Embung Bina Lestari -read) jadi ekowisata embung ini nanti bisa menjadi lokasi atau tempat untuk beristirahat, disamping itu juga Embung ini bisa memberikan pengetahuan terhadap wisatawan misalnya tanaman yang bisa tumbuh disini adalah tanaman pilihan, oleh karena itu mereka tanam lah tanaman yang sesuai dengan tekstur tanahnya, jadi ada aspek pengetahuan nya juga," ungkapnya.

"Mereka katakan tadi ada nanas, nanas ini bibit nya diambil dari Tangkit, tapi semua yang berkunjung ke Embung ini mengakui bahwa nanas disini jauh lebih manis, termasuk juga kopi liberika yang lahan gambutnya memiliki kekhususan," sambungnya.

Menurutnya kopi liberika itu rasanya sangat khas, sekarang yang ingin diciptakan keterkaitan antara destinasi satu dengan destinasi berikut nya, seharusnya ini ada disemua wilayah.

BACA JUGA:Waspada! Modus Bertamu, 2 Pria Maling Motor di Kota Jambi, Begini Kronologinya

BACA JUGA:Jangan Salah Pilih, Ini Cara Tepat Memilih Foundation Sesuai Warna Kulit

"Misalnya kalau kita ke Kerinci singgah nya dimana, jadi ada terkoneksian antar destinasi, jadi wisatawan domestik maupun wisatawan dari luar ada spot yang juga harus dinikmati," ungkapnya.

Dirinya melihat dengan ada nya embung ini sangat berdampak positif bagi wisatawan yang berkunjung ke Tanjung Jabung Barat. Sehingga mereka sadar akan menjaga lingkungan.

Selain itu, dirinya juga turut berkunjung ke kawasan wisata hutan Mangrove Pangkal Babu, Ia menyampaikan orang yang berkunjung ke Mangrove ini akan terpuaskan dengan pengetahuan alam dan ekosistemnya.

"Tadi dikatakan ada 17 jenis vegetasi mangrove, salah satu vegetasi itu hanya terdapat di Kalimantan dan Tanjab Barat ini,"ungkapnya.

BACA JUGA:Lakukan Sebelum Tidur, Ini 4 Manfaat Penting Memakai Skin Care di Malam Hari

BACA JUGA:Hargai Cabai Merah di Tanjab Timur Tembus di Angka Rp 100 Ribu per Kg

Kata Profesor ini, dari segi turis yang berbasis pengetahuan kawasan hutan mangrove ini sangat potensial, selain itu posisi dari destinasi ini berbatasan dengan laut lepas.

"Sehingga kalau berbatasan dengan laut lepas, sebenarnya hutan mangrove ini bisa menjadi benteng abrasi kalau terjadi kenaikan atau air pasang maka kenaikan itu perlahan-lahan, karena terblok oleh Mangrove, jadi naiknya air laut pelan-pelan dan ketika naik nya pelan-pelan maka bencana itu bisa terantisipasi, nah itu sebenarnya adventist dari pada destinasi mangrove ini," ungkapnya.

Karena ini merupakan CSR dari SKK Migas PetroChina, itu menjadi adventist juga, karena ada semacam literasi lingkungan.

"Bahwasanya jalan yang dibangun tidak bisa dilewati mobil, namun orang tahu bahwasanya pemerintah Provinsi Jambi dan Pemerintah Tanjab Barat sangat peduli dengan destinasi ini karena yang dia lindungi bukan hanya Tanjab Barat, tapi yang dilindungi adalah pantai kita, itu sebenarnya adventist nya," pungkasnya.ADV

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: