Harga Bahan Pokok di Kota Jambi saat Bulan Ramadan Naik, Hati-hati Inflasi

Harga Bahan Pokok di Kota Jambi saat Bulan Ramadan Naik, Hati-hati Inflasi

Sekda Kota Jambi, A Ridwan, saat mengecek harga gula di Swalayan Meranti, baru baru ini.-rizalzebua/jambi-independent.co.id-

KOTA JAMBI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Kenaikan sejumlah harga bahan pokok di bulan Ramadan, selalu diwanti-wanti sejumlah pihak. 

Pasalnya, dengan adanya kenaikan harga bahan pokok ini, tentu bisa menyebabkan terjadinya inflasi.

Ujung-ujungnya, jika inflasi terjadi maka tentunya dapat merugikan lapisan masyarakat. Khususnya yang berada pada ekonomi menengah ke bawah.

Inflasi sendiri dapat diartikan sebagai kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus menerus, dalam jangka waktu tertentu. 

BACA JUGA:Dirampok, Pedagang Cabe di Kumpeh Ulu Dibacok

BACA JUGA:Jangan Ketinggalan, hari ini Terakhir Promo Alfamart, Ada Diskon Spesial Ramadan

Dampak buruk inflasi di antaranya masyarakat akan kesulitan untuk membeli barang-barang yang dianggap penting karena harganya terus naik.

Maka dari itu, perlu peran dari pemerintah, baik Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) maupun Tim Satgas Pangan, untuk mengontrol ataupun melakukan upaya pencegahan inflasi itu sendiri.

Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi Jambi, Eva Ariesty baru-baru ini menyebutkan, pada bulan Februari lalu tercatat telah terjadi deflasi. Yakni merupakan fenomena penurunan harga yang ada di dalam sebuah negara maupun wilayah. 

"Kalau melihat bulan puasa memang, secara historis naik (inflasi, red)," kata dia. Untuk itu pihaknya tetap berupaya agar kenaikan tidak terjadi terlalu tinggi terhadap sejumlah kebutuhan bahan pokok.

BACA JUGA:SKK Migas - KKKS PetroChina Serahkan 7 Program Pengembangan Masyarakat ke Pemkab Tanjab Timur, Ini Daftarnya

BACA JUGA:Bacaan Niat dan Doa Makan Sahur saat Ramadan 

Seperti berkerja sama dengan stake holder terkait untuk menggelar operasi pasar murah dan lainnya. Sementara untuk penyumbang inflasi kata Eva, pada kategori hortikultura masih cukup tinggi untuk menyumbang inflasi.

"Dari tahun kemarin juga masih pada holtikultura. Pemerintah juga sudah berupaya melakukan impor, dan dinas pertanian terus meningkatkan produktivitasnya," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: