Soal Kematian Gusti Randa, Ini Penjelasan Pihak Universitas Jambi

Soal Kematian Gusti Randa, Ini Penjelasan Pihak Universitas Jambi

Olah TKP Gusti Randa tewas-ist/jambi-independent.co.id-

"Hal yang perlu diingat adalah setiap individu punya pengalaman yang beragam dan makna yang berbeda terhadap stress tersebut. Oleh sebab itu, ada baiknya orang terdekat dan sekitar tidak memandang sepele/ sederhana terhadap masalah/stress yang dialami oleh individu lainnya,” ujar Marlita Andika Rahman.

Ia juga mengatakan jika ada mahasiswa yang mempunyai permasalahan untuk dapat mengenali sumber masalah identifikasi masalahnya dan validasi/ akui perasaan yang muncul karena mengalami masalah tersebut. 

BACA JUGA:Lezat Banget Nih..Ini Rekomendasi 7 Kuliner Khas Lampung yang Wajib Kamu Ketahui 

BACA JUGA:Jarak Depo Pertamina Plumpang dengan Pemukiman Warga Sangat Tipis, Erick Thohir : Pelanggaran Buffer Zone

Ada beberapa individu yang kurang dapat mengakui perasaannya ketika dihadapkan masalahnya, padahal, saat individu mengakui perasaan pada dirinya, setidaknya dia mengenali emosi tersebut. 

Marah, sedih, kesal, jijik adalah juga bagian dari emosi yang dimiliki individu. Setiap individu berhak atas emosi itu, sebagai upaya dalam mengenali perasaannya, agar ia dapat bertindak secara sehat terhadap masalahnya tersebut. 

“Setelah mencoba dengan upaya secara mandiri, namun tidak berhasil dengan baik, individu dapat meminta bantuan kepada orang yang dipercaya dan mampu mendengarkan ceritanya. Jika mereka tidak punya waktu, maka mintalah bantuan kepada professional yang terlatih, seperti layanan kesehatan mental yang dimiliki organisasi profesi psikologi, dengan berkonsultasi dan bercerita kepada professional, setidaknya dapat meringankan beban individu sehingga ia mendapatkan bantuan tindakan yang tepat,” terangnya.

Prodi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Jambi (UNJA) telah memiliki ruang konseling bagi mahasiswa Universitas Jambi, Ketua Prodi Bimbingan dan Konseling, Drs. Nelyahardi, M.Pd mengatakan Bimbingan Konseling FKIP UNJA sudah berjalan pada tahun sebelumnya, dan sudah banyak dikunjungi oleh mahasiswa yang mengadukan permasalahannya baik itu masalah akademik, masalah keluarga, masalah percintaan dan lainnya. 

BACA JUGA:Yuk....Habiskan Akhir Pekan di 4 Lokasi Keren di Palembang Ini 

BACA JUGA:Kabar Baik, Kapolda Jambi Sudah Keluar dari RS Polri Kramat Jati, Besok Terbang ke Jambi

“Ruangan konseling UNJA berada di Ruang F6 samping ruang PPG FKIP Kampus UNJA Mendalo, saat ini ruangan tersebut sedang melakukan pengembangan sarana dan prasarana, disana terdapat tenaga-tenaga konselor yang standbay setiap harinya yaitu mulai dari hari Senin sampai Jumat tenaga konselor berjumlah 3 orang, dan tidak hanya untuk mahasiswa UNJA tapi juga tidak menutup kemungkinan kita akan buka untuk umum,” lanjut Nelyahardi.

Lebih lanjut dengan fasilitas yang ada ia berharap ada penambahan fasilitas lainnya seperti CCTV dan ruangan yang kedap suara.

“Dengan fasilitas yang ada, kedepannya akan diupayakan penambahan fasilitas lainnya seperti cctv dan ruangan yang kedap suara, untuk menjaga asas kerahasiaan, tetap dapat dipantau melalui cctv,” jelasnya.

Kepada mahasiswa yang memiliki permasalahan, baik itu di bidang akademik maupun permasalahan pribadi, ia berharap untuk tidak mememdam permasalahan sendiri, tapi mahasiswa diminta untuk bisa mencari teman untuk bercerita tentang permasalahannya.

BACA JUGA:Kakak AG Benarkan Pacar Mario Dandy Itu Rekam Penganiayaan David, Anak Pengurus GP Ansor 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: