Strategi Keluar (Exit Strategy) dari Krisis Ekonomi Global

Strategi Keluar (Exit Strategy) dari Krisis Ekonomi Global

Dr. Noviardi Ferzi--

BACA JUGA:Buah Trek, Harga Sawit di Tanjab Timur Turun

Selain itu rencana The Fed yang akan menaikkan suku bunga (fed fund rate) yang diperkirakan hingga tujuh kali pada 2022.

Hal itu dalam rangka antisipasi kenaikan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir yang telah menyentuh 7,9 persen (yoy) per Maret 2022.

Bahkan, pada pekan ketiga Juni 2022, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin.

Naiknya fed fund rate itu berdampak signifikan terhadap kondisi perekonomian nasional.

BACA JUGA:Update Info Penerimaan CPNS 2023, Kamu Perlu Tahu, Ini 4 Tahapan Penerimaan CPNS

BACA JUGA:1.162 Calon PPS Kabupaten Bungo Ikut Tes Wawancara, Kapan Hasilnya Diumumkan

Sebab, dapat memicu keluarnya modal asing di pasar surat utang karena spread antara yield SBN dan yield treasury di tenor yang sama semakin menyempit.

Sehingga, investor asing cenderung mengalihkan dana ke negara maju, memicu capital outflow di pasar negara berkembang (emerging market).

Karena itu, di tengah kondisi ekspor di 2023 yang tidak menentu, pemerintah harus bisa menjaga iklim investasi di Indonesia agar tetap kondusif.

Sehingga, tidak mudah terjadi capital outflow tersebut.

Meski demikian, kekuatan Indonesia adalah mempunyai koordinasi yang erat.

Istilahnya adalah sinergi, terutama antara pemerintah Bank Indonesia, fiskal, moneter.

Buktinya, selama 3 tahun pandemi kinerja Indonesia lebih baik dari negara lain.

Tidak hanya pertumbuhan tinggi, tetapi stabilitas juga terjaga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: