Strategi Keluar (Exit Strategy) dari Krisis Ekonomi Global
Dr. Noviardi Ferzi--
Meskipun demikian, indikator-indikator di atas juga tidak salah jika disebut dengan tidak realistis.
Meski dari indikator itu juga memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk melakukan yang terbaik dengan segala dinamika yang akan dihadapi olehnya.
BACA JUGA:Bukan Skala Prioritas, Tol Palembang-Bengkulu Via Musi Rawas-Lubuk Linggau Terancam Batal
BACA JUGA:Total Kerugian Akibat Kebakaran di Desa Menteng Tanjab Timur Capai Ratusan Juta Rupiah
Dalam kaitan realisasi APBN 2023, situasi global yang perlu diwaspadai adalah potensi berakhirnya era ledakan komoditas bahan mentah yang diekspor ke luar negeri (commodity booming) pada akhir 2023.
Situasi ini dipengaruhi karena potensi pelemahan ekonomi dunia dan ancaman stagflasi.
Stagflasi adalah kondisi ekonomi yang ditunjukkan dengan pertumbuhan ekonomi yang melemah dan angka pengangguran yang tinggi.
Kondisi ini biasanya diikuti dengan kenaikan harga-harga atau inflasi.
BACA JUGA:Duh, Harga Pinang di Tanjab Timur Anjlok, Petani Desa Simbur Naik Tak Mau Panen
BACA JUGA:Honda DBL with KFC 2022-2023 Jambi Series, Ini Target SMAN 4 Kota Jambi
Sepanjang masa pandemi 2020-2022, Indonesia mengalami durian runtuh komoditas.
Hal itu karena ekspor komoditas dari Indonesia ke beberapa negara mengalami lonjakan harga, di saat tingginya permintaan dan stok dunia yang terbatas.
Hal ini ditunjukkan dengan Ekspor Indonesia pada Januari 2022 menunjukkan pertumbuhan sebesar 25,31 persen (yoy).
Sehingga, ekspor Januari 2022 menjadi sebesar 19,16 miliar dollar Amerika Serikat (AS).
BACA JUGA:Honda DBL with KFC 2022-2023 Jambi Series, SMA Kristen Bina Kasih Bakal Tampil Habis-habisan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: