Ayoo Traveling...!! Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Ayoo Traveling...!! Bermanfaat untuk Kesehatan Mental

Traveling Bisa Jadi Alat Healing, Penting untuk Kesehatan Mental -Foto : ilustrasi-Pixabay

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Memasuki akhir tahun, waktunya untuk menghabiskan masa libur panjang dengan melakukan traveling ke beberapa tempat yang indah.

Sebab, ternyata traveling bisa jadi alat healing atau memperbaiki kondisi mental seseorang.

Oleh karena itu, orang disarankan untuk mengerti soal traveling bisa jadi alat healing.

Traveling bisa untuk kesehatan mental diungkapkan oleh Ketua dan founder Asosiasi Kesehatan Remaja Indonesia (AKAR), dr. Fransisca Handy.

BACA JUGA:Duh, Gaji Honorer Sarolangun Tahun 2021 Tak Bisa Dibayarkan

BACA JUGA:Lubuk Snanit, Wisata Baru di Muaro Jambi Hadirkan Suasana Alam Pedesaan


AKAR sendiri adalah organisasi yang memiliki fokus perhatian pada kesehatan remaja usia 10-24 tahun.

 

Dengan traveling ini, lanjut dr. Francisca, orang jadi bisa mencintai diri sendiri, which is penting banget untuk kesehatan mental.

 

Hal inilah yang lalu menjelaskan mengapa traveling bisa jadi alat healing.

 

"Traveling maupun eksplorasi hal-hal baru melalui aktivitas liburan dan berwisata, dapat menjadi salah satu upaya mengenal dan mencintai diri yang baik," kata dr Fransisca dalam sebuah pernyataan.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Seorang Pria di Dendang Tanjab Timur Hilang di Sungai yang Dihuni Buaya

BACA JUGA:Portugal Kalah Lawan Korea, Christiano Ronaldo Gelar Aksi Tutup Mulut

 

dr. Fransisca melanjutkan bahwa masalah kesehatan mental merupakan masalah kompleks dan dilematis.

 

Dan menariknya terkait masalah kesehatan mental ini, adalah bahwa isu ini kurang dipahami oleh orang banyak.

 

"Oleh karena itu, pentingnya berhenti sejenak memberikan waktu bagi diri untuk mengenal dan mencintai diri sendiri sangat penting dilakukan,"  kata dia.  

 

Menurut dr. Fransisca, ada kaitan yang erat antara kesehatan jiwa dengan keluhan yang terjadi pada fisik manusia.

 

Kesehatan mental dipengaruhi faktor-faktor seperti tingginya tingkat stres di pekerjaan atau perkuliahan, masalah percintaan atau hubungan dengan keluarga dan teman, persaingan lewat sosial media, dan sebagainya serta kemampuan untuk mengelola situasi dan emosi yang dirasakan.

 

Informasi terkait regulasi emosi dan cara pengelolaan stres yang sehat belum banyak diketahui masyarakat, khususnya anak muda.

 

Banyak anak muda berkeluh kesah di sosial media atau bercerita pada orang yang salah atau melakukan hal-hal yang terkesan membantu sesaat seperti merokok dan perilaku adiktif lainnya sebagai cara mengelola stres.

BACA JUGA:Mantan Menteri Jokowi Pernah jadi Timses Prabowo, Ini Profil Ferry Mursyidan Baldan yang Meninggal di

BACA JUGA:Mantap, Harga TBS Kelapa Sawit di Jambi Minggu Ini Tembus Rp2.714 per Kilogram

 

Salah satu kekhawatiran yang disampaikan dr Fransisca adalah jika hal ini dibiarkan berlarut-larut akan mempengaruhi kualitas hidup mereka ke depannya.

 

"Di sinilah kami aktif mengkampanyekan pentingnya menjaga memiliki kemampuan regulasi emosi yang sehat, mengelola stres, mengenal dan menghargai diri sendiri sebagai upaya untuk menjaga kesehatan jiwa anak muda dan kepada masyarakat pada umum".

 

"Kita semua bertanggung jawab untuk membentuk ekosistem yang kondusif bagi kesejahteraan anak muda,"  tambahnya.

 

Dia mengatakan kesadaran masyarakat Indonesia akan pentingnya aspek kesehatan mental masih minim di tengah tingginya jumlah populasi yang mengalami gangguan kesehatan mental.

BACA JUGA:Andalkan Kamera Besar, Xiaomi 12T 5G Resmi Meluncur dengan Harga Rp 6 Jutaan

BACA JUGA:Ini Aturan Terbaru Pertandingan Liga 1, Kembali Digelar per 5 Desember 2022

 

Menurut data yang dilansir oleh Kemenkes pada tahun 2021, tercatat 20 persen dari total penduduk Indonesia mengalami potensi masalah kesehatan mental.

 

Demikian soal traveling bisa jadi alat healing, semoga menginspirasi Anda untuk mulai peduli dengan kesehatan mental Anda ke depannya. (Makruf/fin.co.id)

 

Artikel ini juga tayang di fin.co.id

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: fin.co.id