Kemacetan Angkutan Batu Bara di Jambi Ganggu Pengiriman Jeruk dari Kerinci, Biaya Transportasi Meningkat

Kemacetan Angkutan Batu Bara di Jambi Ganggu Pengiriman Jeruk dari Kerinci, Biaya Transportasi Meningkat

Ilustrasi batu bara-Pixabay -Pixabay.com

KERINCI, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Kemacetan akibat angkutan batu bara di Provinsi JAMBI, ikut berdampak pada sisi ekonomi di Kabupaten KERINCI.

Bagi para petani misalnya, mereka yang ingin mengirim barang ke Kota Jambi, mau tak mau harus menambah biaya transportasi.

Belum lagi resiko busuk karena terlalu lama di jalan. Bupati Kerinci Adirozal mengatakan, saat ini Kabupaten Kerinci sedang fokus mengembangkan jeruk Keprok Pulau Tengah, sebagai produk lokal unggulan khas Kerinci.

Selain itu jeruk Siam Madu, dan Jeruk Gerga, juga menjadi produk lokal unggulan Kabupaten Kerinci yang terus jadi prioritas pengembangan.

BACA JUGA:Pencari Harta Karun Marak di Suak Kandis, Selami Sungai Batanghari untuk Cari Benda Purbakala

BACA JUGA:2 Mobil Tabrakan di Tanjab Timur, Mobil Carry Bermuatan Tabung Gas Nyaris Terjun ke Kanal

Saat ini lanjut Bupati Kerinci, tujuan pemasaran yakni, ke Kota Jambi dan kota Padang Sumatera barat.

"Kondisi kemacetan yang sering terjadi dari Kabupaten Kerinci menuju Kota Jambi akibat truk angkutan batu bara, berdampak negatif terhadap sisi ekonomi. Salah satunya kerugian berupa peningkatan biaya transportasi," kata orang nomor satu di Kabupaten Kerinci itu.

Bupati Adirozal berharap, dengan kondisi ini Pemprov Jambi bisa mengambil langkah maupun solusi agar kemacetan tak terus berlangsung.

"Sehingga petani yang membawa hasil produksi ke kota Jambi tidak lagi terjebak kemacetan lagi," pungkasnya.

BACA JUGA:Naik Tipis-tipis, Harga Sawit di Jambi Tembus Rp2.741

BACA JUGA:Harap-harap Cemas, Wali Kota Jambi Syarif Fasha Pastikan Ada Rotasi Para Kepala OPD, Siapa Saja

Adirozal mengatakan, bahwa dalam upaya meningkatkan produksi varietas buah lokal, Pemkab Kerinci telah berhasil mengembangkan jeruk lokal seperti varietas Keprok Pulau Tengah, Siam madu dan Gerga.

"Kita telah berhasil mengembangkan jeruk lokal seperti Keprok Pulau Tengah, Siam Madu dan Gerga, dengan perbanyak bibit ditingkat penangkar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: