Kemkominfo Hadirkan Stand up Comedy di Presidensi G20, Informasi Dibungkus Komedi

Kemkominfo Hadirkan Stand up Comedy di Presidensi G20, Informasi Dibungkus Komedi

Presidensi G20 Indonesia menghadirkan stand by up comedy-Foto dokumentasi Kemenkominfo-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Kemenkominfo RI menghadirkan stand up comedy (komedi tunggal) di Presidensi G20 Indonesia.

Hal ini dilakukan agar menjadi salah satu bentuk komunikasi yang potensial untuk menyebarkan informasi kepada masyarakat, termasuk tentang Presidensi G20 Indonesia.

Nantinya, informasi mengenai G20 akan dibungkus dengan komedi yang inovatif dan cerdas. Sehingga bisa membuat masyarakat semakin mengerti mengenai apa itu G20.

Dikatakan Direktur Tata Kelola dan Kemitraan Komunikasi Publik, Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Hasyim Gautama bahwa materi tentang G20 yang dibungkus dengan komedi merupakan inovasi yang luar biasa.

BACA JUGA:Bjorka Bobol Data MyPertamina, 44 Juta Data Dibanderol Rp392 Juta

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kota Jambi Banjir, Sejumlah Sekolah Libur

Hal itu disampaikan Hasyim Gautama dalam Workshop Produksi Konten dan Kompetisi Standup Comedy Seputar G20 (Komedi Putar G20), yang digelar di Tangerang, Selasa 8 November 2022 seperti dikutip dari JPNN.com

Dikatakan Hasyim, untuk mengoptimalkan posisi Indonesia sebagai penyelenggara G20 diperlukan komunikasi yang terintegrasi sehingga mampu membangun brand awareness dan reputasi bangsa Indonesia dalam kegiatan tingkat internasional.

Sebagaimana diketahui, penyelenggaraan presidensi G20 tinggal menghitung hari. Puncaknya, akan dilaksanakan KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022.

"Tentu dunia akan menyoroti kita dalam peran sebagai presidensi dan tuan rumah sehingga persiapan yang matang harus kita upayakan dengan optimal,” ujar Hasyim.

BACA JUGA:WNI Kembali jadi Korban Penembakan di AS, KJRI Bantu Pemulangan Jenazah

BACA JUGA:Tak Ada Solusi, Polisi Ancam Stop Aktivitas Angkutan Batu Bara di Jambi

Tenaga Ahli Menteri Kominfo, Devi Rahmawati, yang hadir sebagai narasumber dalam workshop menjelaskan isu serius juga dapat disampaikan dengan pendekatan yang lebih santai bahkan lucu.

"Dengan adanya ketegangan dalam keseharian kita, komedi bisa lebih menarik perhatian masyarakat, setidaknya untuk mengetahui ada Presidensi G20 Indonesia," ungkap Devi.

Sementara itu, Komika Vikri Rasta mengatakan komedi merupakan cara yang paling tepat untuk mengkritisi sesuatu yang harus dikritik.

"Hanya melalui komedi, seseorang yang dikritik tetap bisa menanggapinya dengan tertawa,” katanya.

BACA JUGA:Polisi Sebut Pemeran Kebaya Merah Pasien RSJ : Punya Kepribadian Ganda

BACA JUGA:Ini Aturan Baru PPKM Level 1 untuk Sekolah dan Kantor

Namun, Vikri juga menjelaskan bahwa seorang komika memiliki batasan dalam diri saat berkarya.

"Kita harus tahu batasannya ada di mana. Dari setiap batasan yang diciptakan dalam berkarya ada konsekuensinya. Nah, setiap konsekuensi itu kembali ke diri kita masing-masing. Mau ambil konsekuensinya atau tidak,” sebut Vikri. 

Hanya melalui komedi, seseorang yang dikritik tetap bisa menanggapinya dengan tertawa,” katanya.

Namun, Vikri juga menjelaskan bahwa seorang komika memiliki batasan dalam diri saat berkarya.

BACA JUGA:Aswono Tegaskan Kasus Karya Jurnalistik Harus Diselesaikan Dengan Hak Jawab dan Hak Koreksi

BACA JUGA:Begini Cara Cek BSU Tanpa Melalui BPJS Ketenagakerjaan, Hanya Gunakan NIK KTP

“Kita harus tahu batasannya ada di mana. Dari setiap batasan yang diciptakan dalam berkarya ada konsekuensinya. Nah, setiap konsekuensi itu kembali ke diri kita masing-masing. Mau ambil konsekuensinya atau tidak,” sebut Vikri. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: jpnn.com