Bajak Laut Beraksi di Perairan Tanjab Timur, 5 Orang Nelayan Tradisional Menjadi Korban

Bajak Laut Beraksi di Perairan Tanjab Timur, 5 Orang Nelayan Tradisional Menjadi Korban

Bajak Laut Beraksi di Perairan Tanjab Timur, Lima Orang Nelayan Tradisional Menjadi Korban-Harpandi/jambi-independent -

MUARASABAK, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Nelayan tradisional yang ada di Kabupaten Tanjab Timur mulai khawatir akan keselamatan dan keamanan mereka disaat hendak mencari rezeki di tengah laut.

Sebab, baru-baru ini aksi perompakan atau yang biasa dikenal juga dengan sebutan Bajak Laut (BL) terjadi di wilayah laut kabupaten ini yang dialami oleh nelayan Kecamatan Nipahpanjang.

Camat Nipahpanjang, Helmi Agustinius saat dikonfirmasi via telepon Kamis 25 Agustus 2022 terkait peristiwa ini, membenarkan jika ada warganya yang menjadi korban perompakan oleh bajak laut saat para nelayan tersebut tengah menjaring ikan di tengah laut.

"Benar, Senin 22 Agustus 2022 malam kemarin ada nelayan kami di kecamatan ini yang menjadi korban perompakan di laut pas mereka lagi menjaring ikan di perairan Tanjab Timur," ucapnya.

BACA JUGA:Hasil Survei ASI, Publik Puas dengan Kinerja Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Usut Kasus Ferdy Sambo 

BACA JUGA:Dosen Fakultas Hukum UNJA Gelar Pengabdian Masyarakat di Kecamatan Muara Papalik

Dalam kejadian itu, para perompak tersebut menjarah beberapa barang yang ada di kapal pompong penjaring ikan itu serta barang-barang lainnya milik 5 nelayan yang ada di pompong tersebut.

"Perompak itu menjarah barang-barang berharga, seperti GPS, HP nelayan-nelayan yang ada di pompong dan hasil tangkapan nelayan. Kalau jaring ikan tidak diambil, karena lagi dibentang di laut," ujar Helmi.

Selain itu, dalam aksinya tersebut para perompak itu juga menjarah aki dan girboks kapal pompong nelayan tersebut. Akibatnya, kapal pompong itu tidak bisa dihidupkan.

"Kapal pompong itu sempat terombang ambing di laut karena tidak bisa hidup setelah ada alat khususnya yang diambil perompak. Untungnya tidak lama setelah aksi perompakan itu terjadi, ada kapal pompong nelayan lain yang melintas dan membantu menarik pompong korban perampokan itu ke arah nipah," ungkapnya.

BACA JUGA:Survei INES: Airlangga Paling Dipilih Melanjutkan Program Jokowi 

BACA JUGA:Unbari Gelar Kuliah Umum: Hadirkan Narasumber dari Kementerian Luar Negeri, Ini yang Dibahas

Mantan Camat Sadu ini juga menyebutkan, beruntung dalam kejadian ini para korban tidak ada yang dianiaya oleh komplotan perompak tersebut dan bisa pulang dengan selamat kembali ke Kecamatan Nipahpanjang.

"Kalau titik pasti kejadian itu saya tidak tau, mungkin bisa koordinasi dengan Polairud. Tapi biasanya nelayan kami di sini kalau menjaring ikan itu di perairan ambang luar perbatasan Kabupaten Tanjab Timur dengan Kabupaten Lingga," sebut Helmi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: