Sebelum Tewas, Siswa SMP di Merangin yang Ditikam Temannya Sempat Berjalan Sendiri ke Ambulan

Sebelum Tewas, Siswa SMP di Merangin yang Ditikam Temannya Sempat Berjalan Sendiri ke Ambulan

Ilustrasi-Pixaby-

Bangko, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID – Siswa SMP di Merangin tewas usai ditikam temannya sendiri, di salah satu SMP di Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi JAMBI.

Siswa inisial IR (13) tewas usai ditikam oleh teman satu sekolahnya dengan sajam, pada Rabu 3 Agustus 2022, sekira pukul 10.30 WIB.

Siswa SMP di Merangin yang tewas ditikam itu sempat dibawa ke klinik untuk mendapat pengobatan, sebelum dibawa ke RS Bangko.

Saat di perjalanan menuju ke klinik, kondisi siswa SMP tersebut masih baik. Bidan Maryani, Kepala Klinik Parsah Sungai Tebal mengatakan, hal itu terlihat saat korban menuju ke klinik dari motor masih bisa jalan sendiri.

BACA JUGA:Sebelum Tewas, Siswa SMP di Merangin Ini Titip Pesan Begini ke Orang Tuanya

BACA JUGA:Breaking News!! Duel di Sekolah, Siswa SMP di Merangin Tewas Ditikam

Bahkan, kata dai saat mau diantar ke Rumah Sakit Bangko, korban juga masih jalan kaki menuju mobil ambulan klinik.

“Kondisinya masih baik saat itu,” katanya.

Namun, dalam perjalanan dari klinik menuju ke rumah sakit, bidan Maryani, Kepala Klinik Parsah Sungai Tebal mengatakan, kondisinya menurun. Siswa SMP di Merangin yang tewas ditikam tersebut mengucapkan pesan kepada orangtuanya.

"Pas dalam perjalanan saya lihat kondisinya menurun, karena terlihat beberapa kali dia bilang ke ibunya kalau tidak sampai dia minta maaf ke orang tuanya," sebut Maryani.

Namun nyawanya tidak bisa tertolong, beberapa saat setelah mendapatkan perawatan di RSUD Kolonel Abunjani Bangko harus mengembuskan napas terakhir.

BACA JUGA:Putri Candrawathi Bikin Surat Permohonan ke Bareskrim Polri, Ini 3 Pesannya

BACA JUGA:Alami Depresi, Putri Mona Ratuliu Ternyata Pernah Melakukan Percobaan Bunuh Diri

"Kalau darah tidak terlalu banyak keluar. Tapi tadi saya tanya dokter yang menangani, kata mereka pembulu darahnya pecah ke dalam, jadi darahnya masuk ke dalam tubuh," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, nasib malang dialami seorang siswa di salah satu SMP dalam Kecamatan Lembah Masurai, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.

Siswa yang duduk di kelas 8 SMP itu tewas setelah ditikam kakak kelasnya, Rabu 3 Agustus 2022 sekira pukul 10.30 WIB.

Belum diketahui secara pasti kronologi penikaman oleh siswa SMP tersebut. Namun, salah satu guru di sekolah tersebut, YP mengatakan bahwa pelaku yang tikam siswa SMP di Merangin itu baru pindah tiga hari ke sekolah tersebut.

BACA JUGA:Fokus pada Diri Sendiri

BACA JUGA:Ini Fakta Terbaru Dari Sidang Cerai Sule dan Nathalie Holscher, Ternyata...

Penikam siswa SMP tersebut merupakan siswa pindahan dari Bengkulu. YP yang ikut mengantar korban ke rumah sakit menerangkan jika pelaku tersebut berinsial J, berkisar umur 14 tahun.

"Tadi sudah diamankan pihak kepolisian dari Polsek Masurai. Pelaku ini saya belum kenal betul, karena baru tiga hari pindah ke sekolah ini. Sebelumnya pelaku ini diketahui pindahan dari Bengkulu. Tadi sempat kita bawa dulu ke klinik Sungai Tebal," ungkapnya.

"Saya tidak tahu juga kejadian seperti apa, waktu kejadian saya masih pulang ke rumah, mandi, setelah kembali ke kantor saya lihat murid sudah panik. Ada yang hiang ada yang ditusuk, habis itu lansung saya bawa pakai motor ke klinik," jelasnya.

Ketua Lembaga Adat desa setempat, Yurani(65), mengatakan, siswa yang tewas tersebut dikenal sebagai anak yang baik. Namun ia juga tak mengetahui pasti bagaimana kronologi hingga terjadi penusukan.

BACA JUGA:3 Pejabat PDAM Muaro Jambi 'Dipecat' Gara-gara Tak Capai Target? Ini Penjelasan Pj Bupati Muaro Jambi

BACA JUGA:Keluarga Ragu Agus Mahipal Tewas Akibat Kecelakaan di Dekat Trona, Curiga Dibunuh?

"Yang kami tahu orangnya baik, kalau ada masalah saya rasa dak mungkin. Karena dia murid yang pintar. Jugo dak pernah neko-neko almarhum itu. Kalau kejadian kami belum tahu pasti, soalnya kejadianya dalam lingkungan sekolah," ungkap Yurani yang juga tetangga korban.

Dirinya sangat menyayangkan terjadi penusukan tersebut, selain dirinya menilai adanya kelalaian yang dilakukan guru dan pihak sekolah.

"Seharusnya guru harus tau kalau ada murid yang membawa sajam. Belum sempat penanganan korban sudah meninggal sekitar pukul 14.00 wib tadi," sebutnya.(min)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: