Pengamat Nilai Jokowi Dapat Info Keliru Dari Anak Buahnya, Terkait Harga Minyak Goreng Masih Tinggi

Pengamat Nilai Jokowi Dapat Info Keliru Dari Anak Buahnya, Terkait Harga Minyak Goreng Masih Tinggi

Jokowi dinilai mendapatkan info keliru dari anak buahnya terkait harga minyak goreng yang masih mahal. Foto : ist--

JAKARTA,JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID- Pengamat Kebijakan Publik Narasi Institute Achmad Nur Hidayat menilai Presiden Joko Widodo mendapatkan informasi yang keliru dari anak buahnya
 
Hal ini terkait harga minyak goreng yang masih tinggi di pasaran. Padahal sebelumnya Jokowi mengklaim harga minyak goreng sudah mengalami penurunan.
 
Menurutnya, kebijakan pelarangan ekspor crude palm oil (CPO) tidak memengaruhi harga minyak goreng di dalam negeri.
 
Bahkan kata Achmad Nur bahwa permasalahan bukan terjadi pada kebijakan tersebut melainkan rantai distribusinya.
 
 
 
Selain itu, harga murah yang dikatakan pemerintah tidak berlaku di semua pasar tetapi hanya pasar yang di survei.
 
"Masyarakat di pasar terdekat menyampaikan harga minyak goreng masih tinggi, terutama minyak goreng curah sekitar Rp 18 ribu per kilogram," ujar Achmad, Rabu 25 Mei 2022
 
Oleh karena itu, adanya larangan ekspor dan pencabutan larangan ekspor sama sekali tidak memengaruhi harga.
 
Achmad menduga Presiden mendapatkan informasi yang keliru dari anak buahnya.
 
"Coba dicek kembali, jangan-jangan anak buahnya bagian dari oligarki minyak goreng," ungkapnya.
 
 
 
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mengumumkan pembukaan kembali larangan ekspor CPO dan minyak goreng  pada Senin 23 Mei 2022.
 
Jokowi mengatakan saat ini harga minyak goreng curah berkisar Rp 17.200 sampai Rp 17.600 per kilogram seperti yang dikutip dari jpnn.com. 
 
Menurut Jokowi, harga tersebut turun setelah adanya pelarangan ekspor bahan baku minyak goreng dan minyak goreng, yang sebelumnya di harga Rp 19.800 per kilogram. (viz).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: