Tertipu Arisan Online, Emak-Emak di Muba Rugi Ratusan Juta, 2 Bandar Menghilang

Tertipu Arisan Online, Emak-Emak di Muba Rugi Ratusan Juta, 2 Bandar Menghilang

Emak-emak saat melapor ke satreskrim Polres Muba/foto:Sumeks.co-Ist-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Lagi-lagi terjadi kasus penipuan arisan online yang memakan koran 15 orang dengan kerugian Ratusan Juta Rupiah.

Ika, salah satu korban mengatakan dia sendiri secara total bersama 15 orang yang ikut ada di bawahnya mengalami kerugian Rp 122 juta. Yang nahas, para korban yang berada dibawahnya kini menyalahkannya atas kerugian tersebut.

“Saya juga ngajak orang pak, totalnya 15 orang. Semuanya saya daftarkan kepada keduanya, sekarang saya yang jadi sasaran disalahkan, padahal saya belum terima fee, bahkan uang saya yang juga ikut juga hilang, belum dapat tarikan sama sekali,” 

Kasus ini pun sudah dilaporkan ke Mapolres Musi Banyuasin, Rabu 11 Mei 2022. Diketahui pelaku penipuan arisan online tersebut dua saudari berinisial Ri dan Ic, warga Desa Rantau Panjang, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Muba, yang diduga sebagai bandar arisan online yang telah membawa lari uang milik mereka.

BACA JUGA:Covid-19 Terkendali, Airlangga Sebut Pemerintah Lanjutkan Pengembangan Industri Hijau

BACA JUGA:Tembus 3 Juta Penonton, Adinda Thomas Merinding Melihat Antusias Penonton

“Kalau kami mau melapor pak, tapi nunggu pak polisi dulu. Tapi sudah ada yang melapor juga duluan, dia lagi diperiksa didalam, kerugian dia ratusan juta,” kata Ika (25), asal Desa Ulak Paceh Jaya, Kecamatan Lawang Wetan, Kabupaten Musi Banyuasin ditemui saat bersama belasan korban lainnya di teras gedung Satreskrim Polres Musi Banyuasin.

Kronologinya bermula Ika bersama anggotanya mendaftar pada bulan April lalu dan belum menerima hasil arisan. Kenapa tergiur? Ika mengaku diiming-iming keduanya untuk membeli lelang arisan orang lain yang mau jual pasangan arisannya.

“Jadi katanya ada orang mau jual arisannya, tapi kena arisannya baru lima. Mereka kena Rp 10 juta, kita beli lelangnya Rp 8,5 juta, rata-rata ditawarkannya begitu, korban lainnya juga seperti itu,” kata Ika.

Ika mengaku ia dan sejumlah korban lain sudah mencium kejanggalan. Mulanya ia sempat menagih dan menanyakan soal arisan tersebut, namun karen belum sesuai jadwal yang dijanjikan menjadi kendala.

BACA JUGA:Permudah Konsumen, UOB Indonesia dan Garuda Indonesia Jalin Kerja Sama

BACA JUGA:Bus Pengangkut Mahasiswa KKN Unja Terguling di Jalan Lintas Sumatra

“Tapi sekitar tanggal 4 Mei malam hari, atau lebaran ke-3 dia sama keluarganya kabur pak dari rumah. Menghilang semua, orang tuanya juga gak ada, makanya kita ke sini mau melaporkan mereka dan berharap uang kita juga bisa kembali, sakit pak, saya sendiri uang hasil jual emas 4 suku ikut arisan ini,” lanjut Ika. 

Diduga korban keduanya mencapai ratusan member yang tersebar tidak hanya di Desa Rantau Panjang, juga sejumlah desa lain di Kecamatan Lawang Wetan, kemudian Kecamatan Babat Toman dan Sekayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: