Merangin Kehilangan Pemimpin Cekatan

Merangin Kehilangan Pemimpin Cekatan

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID, MERANGIN - Tak disangka. Itulah kata yang bisa disematkan untuk mantan Bupati Merangin Al Haris, yang saat ini resmi memimpin Provinsi Jambi hingga 2024 mendatang. Kini masyarakat Merangin sangat merasa kehilangan sesosok pemimpin, yang dikenal sebagai seorang yang cekatan dan cerdas dan pengayom masyarakat ini.

Bupati Merangin dua Periode ini bukan hanya sukses dalam pembangunan Infrastruktur di Kabupaten Merangin, namun sebaliknya dikenal sebagai seorang yang mudah memecahkan sebuah persoalan daerah yang sangat rumit.

Tak ayal, di bawah kepemimpinan Haris, Kabupaten Merangin mampu meraih berbagai perhargaan tingkat nasional hingga internasional. Seperti salah satunya, di bidang infrastruktur jalan, Kabupaten Merangin terluas di Provinsi Jambi dengan total panjang jalan 1184 kilometer, saat ini sudah hampir 80 persen dalam kondisi baik.

Baca Juga : Dari Penjual Koran, Kini Al Haris Duduki Kursi Gubernur Jambi

Selain itu, Haris dikenal seorang pemimpin yang dekat dengan masyarakat. Demi menyerap keluhan masyarakat selama menjadi Bupati, dia luangkan waktu libur satu minggu sekali untuk tidur di rumah-rumah masyarakat Merangin.

Kadangkala ia hanya tidur beralaskan selambar tikar dan adakalanya berjalan kaki berkilo-kilometer menuju desa- desa terpencil, yang kala itu tidak ada akses infrastruktur.

Baca Juga: Haris : Jangan Ada Euforia Berlebihan

Hal itu dia lakukan adalah untuk mewujudkan kemajuan Kabupaten Merangin, sehingga mampu bersaing dengan sejumlah Kabupaten yang ada di Indonesia. Kini Al Haris pemimpin yang cekatan ini sudah menjadi Gubernur Jambi, membuat Al haris haris mengurus semua Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi agar bisa bersaing dengan Provinsi lain.

Tentunya Kabupaten Merangin sendiri akan merasa kehilangan seorang pemimpin banyak memberikan yang terbaik untuk kemajuan Daerah dan masyarakat, lewat program-program yang dibuatnya.

Baca Juga: Covid-19 dan Infrastruktur Menanti

Al Haris yang lahir dari keluarga sederhana di Desa Sekancing, Merangin, 23 November 1973 mungkin tak pernah terpikir bisa menjadi seorang bupati apalagi gubernur. Masalahnya, pria yang pernah menjadi loper koran di Bangko itu, hanya seorang anak desa. Orangtuanya termasuk sederhana dengan penghasilan pas-pasan membiayai hidup lima orang anak.

Kini iya telah menjadi seorang Gubernur dan menjadi nahkoda baru Jambi usai dilantik Presiden di Jakarta, Rabu (7/7). (min)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: