b9

Wah! 80 Persen Mobil Listrik Bekas Masih Punya Kesehatan Baterai di Atas 90 Persen

Wah! 80 Persen Mobil Listrik Bekas Masih Punya Kesehatan Baterai di Atas 90 Persen

Pengunjung melihat mobil listrik yang dipajang dalam pameran otomotif Gaikindo Indonesaia International Auto Show (GIIAS).-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah studi dari perusahaan broker mobil bekas asal Swedia, Kvdbil, menemukan bahwa sebagian besar mobil listrik (EV) bekas pakai masih memiliki daya simpan baterai yang sangat baik.

Menurut laporan tersebut, lebih dari 80 persen mobil yang diuji masih mempertahankan kapasitas baterai sebesar 90 persen atau lebih dari kondisi awalnya.

Dilansir dari TechRadar pada Selasa, penelitian itu menganalisis 1.366 unit mobil bekas, yang terdiri dari 723 mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dan 643 Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV). Dari hasil pengujian, delapan dari sepuluh mobil menunjukkan tingkat kesehatan baterai di atas 90 persen.

BACA JUGA:Menkeu Purbaya Belum Ada Surat Resmi soal Kenaikan Tukin ASN ESDM 100 Persen

Salah satu temuan menarik adalah model Kia EV6 yang tercatat mengalami degradasi paling rendah dibandingkan model lain. 

Secara umum, Kia EV6 dan Kia Niro EV menjadi mobil listrik murni (BEV) dengan kondisi baterai terbaik, sementara Kia Sportage dan Kia Optima tercatat sebagai PHEV dengan tingkat kesehatan baterai tertinggi.

Namun, Manajer Pengujian Kvdbil, Martin Reinholdsson, mengingatkan bahwa daya tahan baterai tidak semata-mata ditentukan oleh merek atau model kendaraan.

BACA JUGA:BMKG: Gempa M 5,3 Guncang Pidie Akibat Aktivitas Sesar Aktif, Tak Berpotensi Tsunami

"Ini sebenarnya tidak terlalu berhubungan dengan merek atau jenis mobil tertentu. Ini lebih tentang keausan," kata Reinholdsson, dikutip dari TechRadar.

Ia menambahkan bahwa usia kendaraan, iklim, gaya berkendara, serta kebiasaan pengisian daya memiliki pengaruh besar terhadap kondisi baterai.

Temuan Kvdbil ini juga sejalan dengan hasil riset dari perusahaan Inggris, Arval, yang menunjukkan bahwa baterai mobil listrik mengalami degradasi jauh lebih lambat dari perkiraan sebelumnya.

BACA JUGA:Muhaimin Iskandar: 100 Ribu WNI Bekerja di Kamboja, Pemerintah Ingatkan Risiko Eksploitasi

Dalam penelitiannya terhadap 8.300 sertifikat kesehatan baterai, Arval menemukan bahwa rata-rata kesehatan baterai mencapai 93 persen, bahkan setelah digunakan sejauh 124.000 mil atau sekitar 200.000 kilometer, kapasitas baterainya masih mendekati 90 persen.

Sebagai rekomendasi, pengguna mobil listrik disarankan untuk menghindari pengisian cepat secara berlebihan, tidak membiarkan daya turun di bawah 10 persen, serta membatasi pengisian hingga 80 persen untuk penggunaan harian.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: