Minimarket di Tapteng Dijarah, Warga Protes Bantuan Banjir yang Dinilai Tak Merata
Masyarakat Menjarah Minimarket Akibat Ketidakmerataannya Bantuan Logistik di Tapanuli Tengah-Tangkap Layar/jambi-independent.co.id-
JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan aksi puluhan warga di Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Sumatera Utara, yang menjarah sebuah minimarket.
Peristiwa ini diduga kuat dipicu oleh ketimpangan distribusi bantuan logistik bagi warga terdampak banjir bandang dan tanah longsor yang melanda wilayah tersebut sejak 24 hingga 29 November 2025.
Tapteng merupakan salah satu daerah yang mengalami dampak terparah, memaksa banyak warga meninggalkan rumah dan mengungsi untuk menyelamatkan diri.
BACA JUGA:Operasi Migas Terdampak Banjir, PHR Zona 1 Pastikan Keselamatan dan Penyaluran Bantuan
Seorang warga Tapteng bernama Damai membenarkan bahwa penjarahan tersebut benar-benar terjadi dan bukan sekadar isu.
Ia menuturkan bahwa masyarakat di banyak titik merasa tidak mendapatkan distribusi bantuan secara merata.
"Chaos (penjarahan) di depan mata sekarang ini," ujar Damai.
Ia menambahkan bahwa hingga kini masyarakat sama sekali tidak menerima informasi yang jelas mengenai mekanisme distribusi bantuan dari Pemkab Tapteng, Pemprov Sumut, maupun Pemerintah Pusat.
BACA JUGA:Kayu Gelondongan Terbawa Banjir di Sumatera, Kemenhut Cari Asal Muasalnya
Menurut Damai, situasi di lapangan semakin genting. Banyak warga akhirnya nekat menjarah kebutuhan pokok karena tidak ada pilihan lain untuk bertahan hidup.
"Kami, terutama di kompleks tempat saya tinggal, berjuang sendiri mencari makanan dan air bersih. Tidak ada informasi soal bantuan sama sekali," katanya.
Ia juga menegaskan bahwa kondisi isolasi akibat bencana semakin meningkatkan risiko kriminalitas di wilayah tersebut.
Selain kebutuhan pangan, warga juga mulai menghadapi persoalan kesehatan. Debu, sampah, dan limbah akibat bencana membuat banyak penduduk mengalami penyakit.
"Potensi buruk lain ada pada kesehatan. Banyak warga mulai sakit, sementara sampah-sampah hasil pembersihan dibakar di mana-mana," tambah Damai.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



