BMKG Jayapura Imbau Warga Supiori Waspada Usai Gempa M 7,6 yang Berpotensi Tsunami
Waspa Gempa Bumi-Antara/jambi-independent.co.id-
JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura mengeluarkan peringatan kepada masyarakat di Kabupaten Supiori, Papua, untuk meningkatkan kewaspadaan.
Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo (M) 7,6 yang terjadi pada Jumat 10 Oktober 2025. Gempa kuat tersebut berpotensi menimbulkan gelombang tsunami di sejumlah wilayah pesisir utara Papua.
Kepala Stasiun Geofisika Jayapura, Herlambang Hudha, menjelaskan bahwa berdasarkan hasil analisis awal, gelombang tsunami diperkirakan tiba di wilayah Papua bagian utara, termasuk Supiori, sekitar pukul 12.26 WIT.
BACA JUGA:Nah! OJK Minta Perbankan Blokir 27.395 Rekening Judi Online
Ia menyebutkan, pusat gempa terletak di koordinat 7,34 Lintang Utara dan 126,87 Bujur Timur, tepatnya sekitar 287 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman mencapai 56 kilometer.
"Terjadi gempa pada pukul 08.43 WIB dengan pusat berada di koordinat 7,34 Lintang Utara dan 126,87 Bujur Timur, atau sekitar 287 kilometer barat laut Pulau Karatung, Sulawesi Utara, dengan kedalaman 56 kilometer," jelas Herlambang, Jumat 10 Oktober 2025.
Menurutnya, hasil pemodelan menunjukkan adanya potensi tsunami yang dapat berdampak pada kawasan pesisir Papua dan Sulawesi Utara.
"Karena itu BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk wilayah Papua dan Sulawesi Utara," ujarnya.
BACA JUGA:Berkedok Tukang Pijat, Kakek di Garut Lecehkan Pria Lanjut Usia
Herlambang menegaskan agar masyarakat yang tinggal di daerah pantai segera bergerak menjauh dari garis pesisir dan sungai untuk menghindari bahaya.
"Pemerintah daerah harus waspada dan diharapkan segera mengarahkan masyarakat menuju tempat aman dan lebih tinggi," katanya menambahkan.
Ia juga menekankan pentingnya tindakan cepat dan terkoordinasi dari aparat daerah agar risiko korban dan dampak bencana dapat ditekan seminimal mungkin. Menurutnya, penanganan tanggap darurat harus dilakukan dengan sigap, terutama di wilayah yang rawan terdampak tsunami.
BACA JUGA:Apa Itu Magenta BUMN? Ini Syarat, Cara Daftar, dan Lowongannya
Dalam kesempatan itu, Herlambang juga mengingatkan masyarakat agar tidak mudah panik dan tetap berpegang pada informasi resmi.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




