AWARDS
b9

Purbaya Ungkap Fakta di Balik Harga Sebenarnya Pertalite, Solar, dan LPG

Purbaya Ungkap Fakta di Balik Harga Sebenarnya Pertalite, Solar, dan LPG

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa-Antara/jambi-independent.co.id-

JAMBI - INDEPENDENT.CO.ID - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa membeberkan harga keekonomian berbagai komoditas energi dan nonenergi yang digunakan masyarakat, mulai dari bahan bakar minyak (BBM) hingga LPG.

Ia menyebut, harga asli komoditas energi di pasar sebenarnya cukup tinggi, namun berkat subsidi yang diberikan pemerintah, masyarakat bisa menikmati harga yang lebih terjangkau.

Menurut Purbaya, pemerintah selama ini menanggung selisih antara harga keekonomian dan harga yang dibayar masyarakat melalui subsidi energi maupun nonenergi.

BACA JUGA:Kementerian Haji dan Umrah Bakal Bangun Kantor Perwakilan di Provinsi Jambi

“Selama ini pemerintah menanggung selisih harga keekonomian dan harga yang dibayarkan masyarakat melalui pemberian subsidi,” ujarnya.

Ia menjelaskan, untuk jenis solar, harga aslinya mencapai Rp11.950 per liter. Setelah pemerintah menanggung sekitar 43% atau Rp5.150 per liter, masyarakat hanya perlu membayar Rp6.800 per liter.

Sementara itu, untuk Pertalite, harga keekonomiannya mencapai Rp11.700 per liter. Pemerintah memberikan subsidi sekitar Rp1.700 per liter atau 15%, sehingga harga jual ke masyarakat menjadi Rp10.000 per liter.

BACA JUGA:Atasi Macet! Pemkot Jambi Dorong Warga untuk Beralih ke Angkutan Umum

Subsidi yang lebih besar diberikan untuk minyak tanah, di mana harga aslinya mencapai Rp11.150 per liter.

Pemerintah menanggung Rp8.650 atau sekitar 78% dari harga keekonomian, sehingga masyarakat hanya membayar Rp2.500 per liter.

Untuk LPG 3 kilogram, Purbaya menyebut harga keekonomian sebenarnya mencapai Rp42.750 per tabung.

Namun berkat subsidi sebesar Rp30.000 atau sekitar 70%, masyarakat cukup membayar Rp12.750 per tabung.

Sektor listrik juga mendapat subsidi cukup besar. Rumah tangga dengan daya 900 VA bersubsidi hanya membayar Rp600 per kWh, dari harga keekonomian Rp1.800 per kWh.

BACA JUGA:Gejala Keracunan Makanan Tidak Selalu Muncul pada Waktu yang Sama

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: