Fakta Pulau Gag Raja Ampat, Jadi Sorotan Usai Izin Tambang Kembali Turun

JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pulau Gag yang terletak di Kepulauan Raja Ampat kembali menjadi sorotan usai tambang kembali dijalankan.

Sebelumnya, pada 5 Juni 2025, izin tambang perusahaan PT Gag Nikel sempat dihentikan karena efek tambang yang merusak kondisi alam. 

Pulau Gag adalah salah satu permata tersembunyi di Provinsi Papua Barat Daya. Terletak di Kepulauan Raja Ampat, pulau ini memiliki pesona alam yang begitu menawan, dengan hamparan pantai berpasir putih, hutan tropis yang rimbun, dan keanekaragaman hayati laut yang luar biasa.

Tidak heran, Pulau Gag kerap disebut sebagai salah satu surga ekowisata yang menyimpan potensi besar untuk pariwisata berkelanjutan.

BACA JUGA:Tutup Pelaporan, KontraS Catat 3 Orang Hilang Pasca Demo DPR

Meski kaya akan sumber daya alam, Pulau Gag dikenal sebagai salah satu pulau yang tidak memperbolehkan aktivitas pertambangan. Ada beberapa alasan kuat di balik larangan ini. 

1. Tergolong Pulau Kecil

Pulau Gag menjadi salah satu gugusan dari kepulauan Raja Ampat. Salah satu alasan gencarnya penolakan tambang di Pulau Gag ialah dampak alam yang merusak karena tambang dilakukan di pulau kecil.

Sejalan dengan peraturan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2014 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (PWP3K), menyebut bahwa yang tergolong kepada pulau kecil ialah pulau dengan ukuran lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2.

Sedangkan, pulau Gag hanya memiliki ukuran sekitar 6.500 hektare atau 60 km2. Pada aturan ini menyebut bahwa pertambangan di pulau kecil tidak boleh dilakukan karena dapat mengancam ekosistem.

BACA JUGA:Alih Fungsi Lahan Dituding Jadi Biang Kerok Menurunnya Tutupan Hutan di DAS Bali, Menteri LH Dorong Reforestas

2. Kawasan Konservasi

Pulau Gag berada di kawasan konservasi Raja Ampat yang terkenal sebagai pusat keanekaragaman laut dunia. Aktivitas tambang dikhawatirkan akan merusak ekosistem laut, mengancam terumbu karang, hingga mengganggu populasi ikan yang menjadi sumber kehidupan masyarakat sekitar.

3. Menjadi Pusat Pariwisata Raja Ampat

Sumber: