b9

Pasca Rumah Dijarah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Maaf

Pasca Rumah Dijarah, Menteri Keuangan Sri Mulyani Minta Maaf

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.-ist/jambi-independent.co.id-

JAKARTA, JAMBI-INDEPENDENT.CO.ID - Pasca rumahnya disatroni dan dijarah sekelompok massa pada hari Minggu tanggal 31 Agustus 2025, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan permohonan maaf.

Selain permohonan maaf, Sri Mulyani juga menyatakan akan melakukan evaluasi untuk perbaikan.

Hal ini disampaikannya lewat akun instagramnya @smindrawati, hari Senin tanggal 1 September 2025.

“Kami mohon maaf, pasti masih banyak sekali kekurangan. Bismillah, kami perbaiki terus menerus,” kata Sri Mulyani.

BACA JUGA:Teng! Presiden Prabowo Hapus Tunjangan Anggota DPR RI serta Moratorium Kunker

Dia mengaku memahami bahwa membangun Indonesia merupakan perjuangan yang tidak mudah, terjal, dan sering berbahaya, sebagaimana yang dilalui oleh para pendahulu bangsa.

Politik pun diamini sebagai perjuangan bersama untuk tujuan mulia kolektif bangsa, namun tetap dengan etika dan moralitas yang luhur.

“Sebagai pejabat negara saya disumpah untuk menjalankan UUD 1945 dan semua UU. Ini bukan ranah atau selera pribadi. UU disusun melibatkan Pemerintah, DPR, DPD, dan partisipasi masyarakat secara terbuka dan transparan,” kata dia.

Bila terdapat indikasi penyimpangan UU atau pelanggaran hak konstitusi yang membuat publik merasa tidak puas, Sri Mulyani mengingatkan perkara dapat dibawa ke pengadilan, Mahkamah Agung (MA), hingga judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).

BACA JUGA:Wajah Tiba-Tiba Berjerawat dan Rambut Rontok Parah? Bisa Jadi Karena Hal Ini

“Itu sistem demokrasi Indonesia yang beradab. Pasti belum dan tidak sempurna. Tugas kita terus memperbaiki kualitas demokrasi dengan beradab, tidak dengan anarki, intimidasi serta represi,” ujar Sri Mulyani.

Dalam unggahannya, dia juga mengatakan tugas negara harus dilakukan dengan amanah, kejujuran, integritas, kepantasan dan kepatutan, profesional, transparan, akuntabel, dan tidak korupsi.

“Ini adalah kehormatan dan sekaligus tugas luar biasa mulia. Tugas tidak mudah dan sangat kompleks, memerlukan wisdom - empati, kepekaan mendengar dan memahami suara masyarakat. Karena ini menyangkut nasib rakyat Indonesia dan masa depan bangsa Indonesia,” tambahnya.

Sri Mulyani pun berterima kasih kepada seluruh masyarakat umum yang terus menyampaikan masukan kepadanya sebagai menteri keuangan serta simpati dan dukungan moral dalam menghadapi musibah kali ini.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: