Aman Damai, SAD Bersepakat dan Janji akan Ikut Menjaga Perusahaan Sawit Sari Aditya Loka
Kesepakatan damai antara warga SAD dengan PT SAL.-ist/jambi-independent.co.id-
BACA JUGA:Gelombang Demo Masyarakat: Cerminan Buruknya Komunikasi Publik Penyelenggara Negara
Diawali kedatangan beberapa warga SAD Meranti dari Tebo yang berjarak sekitar 50-an km di luar area PT SAL, terjadi ketegangan setelah pihak keamanan perusahaan meminta warga tersebut untuk tidak memanen buah sawit dari kebun yang dikelola PT SAL.
Adu argumentasi kemudian terjadi. Di tengah ketegangan, dua orang petugas keamanan PT SAL sempat dipukul dan diancam oknum SAD tersebut menggunakan senjata tajam.
Lain waktu, beberapa orang warga SAD Meranti datang kembali. Lengkap dengan senjata tajam dan kecepek (sejenis senapan angin rakitan).
Kisruh yang dipicu kesalahpahaman itulah yang coba dimediasi pihak kecamatan dan aparat kepolisian, koramil di Air Hitam serta tokoh-tokoh SAD. Mediasi berlangsung pada aula kantor camat Air Hitam, Selasa 26 Agustus 2025.
BACA JUGA:Sekuel Film Kpop Demon Hunter Akan Dibuat, Siap Lanjutkan Kesuksesan Film Pertama
Selain berdamai, warga SAD Simpang Meranti yang disaksikan para peserta mediasi juga berjanji akan sama-sama menjaga aset milik perusahaan.
Mereka juga tidak akan melakukan kegiatan yang merugikan pihak perusahaan seperti mencuri buah sawit, merusak aset, mengancam apalagi memukul petugas keamanan perusahaan.
Pada kesepakatan itu juga ditegaskan bahwa jika janji tersebut dilanggar warga SAD, maka para Tumenggung akan menghukum secara adat.
Bahkan, apabila terus berulang-ulang melanggar perjanjian, maka tindakan oknum warga SAD akan diselesaikan dengan menggunakan aturan dari hukum positif, tidak lagi sekadar menggunakan hukum adat warga SAD.
BACA JUGA:Beredar Rekaman PBAK UIN STS Jambi Ricuh: Keren Nian Bang
Tumenggeng Ngepas, salah satu tokoh SAD yang berada di sekitar perusahaan sangat menyambut baik kesepakatan itu.
Ketika segerombolan SAD datang dan berbenturan dengan petugas keamanan perusahaan, ia mengaku sangat khawatir. Terutama, bila salah paham tersebut tidak bisa didamaikan dan sampai terjadi konflik.
“PT SAL sudah sangat perhatian dengan warga SAD,” katanya yang berharap agar keharmonisan di lingkungan perusahaan dan masyarakat dapat terus berjalan dengan baik.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




