AWARDS
b9

Wajah Tiba-Tiba Berjerawat dan Rambut Rontok Parah? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Wajah Tiba-Tiba Berjerawat dan Rambut Rontok Parah? Bisa Jadi Karena Hal Ini

Ilustrasi wanita berjerawat -@freepik-

JAMBI-INDEPENDENT.CO.IDStres dan kecemasan tidak hanya mengganggu pikiran, tetapi juga dapat meninggalkan dampak serius pada kesehatan kulit dan rambut. Hal ini diungkapkan oleh pakar bedah plastik sekaligus Direktur Medis DHI India, dr. Viral Desai, yang menegaskan bahwa tekanan mental berlebihan mampu memicu gangguan fisik mulai dari jerawat, eksim, hingga kerontokan rambut.

“Ketika seseorang mengalami Stres, tubuh akan mengalami kekacauan internal yang memicu berbagai masalah kesehatan. Dampaknya bisa terlihat jelas pada kulit, mulai dari jerawat, hiperpigmentasi, eksim, hingga rambut rontok dan kulit menjadi lebih sensitif,” jelas dr. Desai dikutip dari Hindustan Times.

Sementara itu, dokter kulit dari Indian Cancer Society, dr. Satish Bhatia, menambahkan bahwa beban pekerjaan serta tenggat waktu yang ketat membuat kecemasan seolah menjadi bagian dari gaya hidup modern. Menurutnya, kecemasan dapat mengganggu sistem endokrin sehingga memicu perubahan hormon seperti kortisol, adrenalin, dan epinefrin. Kondisi ini berdampak langsung pada kesehatan fisik, termasuk kesehatan kulit.

Lebih lanjut, Stres diketahui meningkatkan produksi minyak berlebih pada kulit sehingga memicu jerawat, peradangan, pori-pori tersumbat, hingga komedo. Tak hanya itu, Stres kronis juga dapat memicu eksim yang ditandai kulit merah, gatal, serta meradang, dan psoriasis yang menimbulkan bercak bersisik.

BACA JUGA:Barcelona Ditahan Imbang Rayo Vallecano 1-1 di Liga Spanyol, Blaugrana Tertahan di Peringkat Keempat

Kerontokan rambut berlebihan juga menjadi efek lain dari stres. Jika tidak segera diatasi, kondisi ini bisa berujung pada berkurangnya kepadatan rambut secara bertahap. Kulit pun bisa menjadi lebih sensitif, mudah mengalami kemerahan, iritasi, hingga reaksi terhadap produk perawatan atau faktor lingkungan.

Penuaan dini pun bukan hal yang mustahil. Produksi kolagen yang menurun akibat stres membuat kulit lebih cepat muncul garis halus, kerutan, bintik penuaan, bahkan memicu rosacea yang ditandai kemerahan serta pembuluh darah terlihat jelas.

Untuk mencegah kerusakan kulit akibat stres, dr. Desai menyarankan penerapan gaya hidup sehat, seperti melakukan meditasi, yoga, latihan pernapasan, serta menjaga pola tidur cukup 7–8 jam setiap malam. Ia juga merekomendasikan penggunaan produk perawatan kulit yang lembut, bebas pewangi, bebas bahan karsinogenik, serta hipoalergenik.

Selain itu, konsultasi dengan dokter kulit sangat penting agar mendapatkan perawatan sesuai kondisi masing-masing. “Intervensi psikologis juga bisa menjadi kunci, terutama bagi pasien muda yang mengalami masalah kulit akibat stres,” ungkap dr. Bhatia.

BACA JUGA:Bupati Tanjab Barat Tinjau Korban Kebakaran di Purwodadi, Salurkan Bantuan Darurat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: