Ammar Zoni Jalani Hukuman di Nusakambangan

JAMBI- INDEPENDENT.CO.ID - Aktor sekaligus terpidana kasus narkoba, Ammar Zoni, resmi dipindahkan ke Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah. Pemindahan ini dilakukan usai pihak Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) menilai Ammar sebagai narapidana dengan risiko tinggi (high risk) karena kembali terjerat kasus peredaran narkoba meski masih menjalani hukuman.

Kasubdit Kerja Sama Ditjenpas, Rika Aprianti, mengonfirmasi bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan Agus Andrianto serta Dirjen Pemasyarakatan Mashudi.

Menurutnya, pemerintah berkomitmen menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba di lingkungan lembaga pemasyarakatan.

BACA JUGA:Siap-siap! Ini Jadwal TKA Nasional yang akan diikuti 48.735 Siswa SMA di Jambi

“Ini bukti bahwa peringatan Bapak Menteri dan Pak Dirjen sangat serius. Siapa pun yang terlibat dalam peredaran narkoba, termasuk warga binaan, akan langsung ditindak,” tegas Rika.

Ammar Zoni diketahui dipindahkan bersama lima narapidana lainnya dari Rutan Salemba, Jakarta Pusat. Rombongan petugas pengawalan tiba di Nusakambangan sekitar pukul 07.43 pagi.

Setibanya di sana, mereka langsung ditempatkan di Lembaga Pemasyarakatan Super Maximum Security Karanganyar, salah satu lapas dengan tingkat keamanan tertinggi di Indonesia.

BACA JUGA:Beri Sosialisasi di Kanwil BPN Provinsi Banten, Harison Mocodompis: Komunikasi Efektif Bangun Kepercayaan

Rika menjelaskan bahwa setiap narapidana berisiko tinggi yang dipindahkan ke Nusakambangan akan ditempatkan di lapas dengan pengawasan maksimal.

“Langkah ini diambil agar mereka bisa menjalani pembinaan lebih ketat dan diharapkan bisa berubah menjadi warga binaan yang lebih baik,” ujarnya.

Pemindahan Ammar Zoni ini merupakan konsekuensi dari keterlibatannya dalam jaringan peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba.

BACA JUGA:Jay Idzes Bela Erick Thohir dari Kritik Netizen Usai Timnas Gagal ke Piala Dunia 2026

Ia kepergok mengedarkan sabu dan tembakau sintetis bersama lima rekan lainnya, yaitu A, AP, AM alias KA, ACM, dan MR.

Aksi mereka terbongkar setelah petugas rutan mencurigai gerak-gerik Ammar yang tidak wajar.

Sumber: